Tiga mantan atlet Karate Sulteng bersama tim binaan yang terus digembleng untuk persiapan Pra PON mendatang. [Dok] |
Palu, Jurnalsulteng.com- Bukan rahasia umum jika atlet-atlet karetaka asal Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat diperhitungkan diberbagai ivent baik Nasional maupun Internasional.
Namun sayang, predikat petarung asal Tadulako kini perlahan-lahan mulai redup, karena minimnya regenerasi, perhatian pemerintah daerah serta pembinaan atlet dicabang olah raga (Cabor) Kareteka yang tidak maksimal. Terbukti prestasi Cabor Karateka Sulteng kurang bagus ketimbang raihan di era 2000-an.
Melihat fenomena tersebut, tiga mantan atlet Karate Sulteng dan nasional yang tergabung dalam Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Kota Palu yakni DR Moh Ichsan, MSI, Kristo Mondolu serta Ateng Wahyudi berobsesi untuk mengembalikan kejayaan Sulteng diajang Pra PON mendatang.
Beberapa pemerhati olahraga menilai, niat baik serta obsesi mantan atlet kareteka ini, hendaknya direspon dan mendapat apresiasi baik itu dari Pemerintah Kota maupun Provinsi, karena bagaimana pun, jika harapan itu tercapai, maka tentunya juga akan mengharumkan nama besar provinsi Sulteng diberbagai ivent.
Apalagi menurut DR Moh Ichsan salah satu pelatih dan mantan atlit, pencapaian suatu prestasi, memerlukan proses latihan yang panjang, teratur, terarah serta berkesinambungan. Kemudian dibina melalui latihan yang teratur, terarah, terencana dengan penguasaan aspek fisik teknik, taktik, dan mental. Untuk melahirkan seorang juara katanya, tidak terlepas dari peran seorang pelatih. Sebab atlet tidaklah cukup hanya bermodalkan bakat, akan tetapi bantuan dari pelatih.
Makanya melalui moment Pra PON di Maluku mendatang, bisa menjadi ajang pengembalian kejayaan Karateka Sulteng. “Memang ini bukan tugas mudah, namun bukan tidak mungkin juga kami bisa mengembalikan kejayaan di era 2000 an itu,” tambah Kristo Mondolu peraih medali emas di Sea Games.
Makanya tambah Ichsan usai perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Sulteng di Kabupaten Poso, pihaknya langsung melakukan pelatihan. Meski ia mengakui latihan yang dilakukan belum begitu maksimal akibat terkendala dana dan fasalitas. Untuk saat ini, sebanyak tujuh atlet karate yang tergabung dari beberapa perguruan karate di Kota Palu sedang mengikuti latihan di Graha KNPI Sulteng. Ini juga sebagai langkah antisipasi mempersiapkan atlit dalam berbagai ajang, meski masih melalui swadaya, karena potret beberapa waktu lalu Palu tidak mengirimkan atlit dan hanya diwakili atlet Kabupaten Banggai.
Menyakut atlet-atlet pilihan dari kabupatenlain, pihaknya masih menunggu agar bisa latihan bersama sebelum berlaga di ajang bergengsi tersebut. “ Kami mengakui sarana latihan sangat jauh dari memadai karena yang ada hanya matras. Namun kami optimis mampu membawa nama daerah di iven-iven akbar terutama di ajang Pra PON dan PON,” kata Kristo yang juga mantan atlit nasional ini.
Meski demikian, ia pun berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, utamanya menyangkut pendanaan serta fasilitas tempat latihan yang lebih memadai agar bisa optimal mempersiapkan atlet. Karena saat ini, kualitas atlet karate sudah bagus, tinggal mental bertandingnya saja yang masih kurang. “Dari segi kualitas teknik para atlet sudah bagus, fisiknya pun sudah menunjang, namun untuk jiwa tempurnya masih kurang. Ini yang akan kami poles terus supaya mereka percaya diri,” tambah pelatih Kata’ Ateng Wahyudi .
Pihaknya juga kata Ateng, harus menyiapkan mental yang kuat, agar bisa menghadapi para pesaing dengan maksimal. “Olehnya tim pelatih terus mendorong atlet agar bisa meningkatkan mental bertanding, karena dengan begitu para atlet akan lebih percaya diri. Namun yang paling penting dalam bertanding bisa berjuang dengan maksimal,” pungkasnya.[Gus]
Editor: Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar