>
Headlines News :
Home » » KNPI Malaysia: Alasan Klise, Kebijakan Jokowi-JK Aneh!

KNPI Malaysia: Alasan Klise, Kebijakan Jokowi-JK Aneh!

Written By Unknown on Kamis, 20 November 2014 | 07.58.00

Jokowi-JK
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Akibat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat menurun maka harga minyak dunia juga turun menjadi 75 dolar AS per barel. Hal ini juga tak bisa dilepaskan dari kebijakan Arab Saudi yang memotong harga minyak.

Di tengah harga minyak yang turun, dengan masyarakat yang memiliki daya beli melebihi masyarakat Indonesia, namun AS dan Jepang tak berani membeli minyak dengan harga yang tinggi. Sehingga akhirnya sekarang terjadi kelebihan stok minyak dipasaran dunia.

(Baca: Aneh, BBM Naik Saat Harga Minyak Dunia Turun )

"Jadi langkah pemerintah menaikkan harga BBM terasa aneh dan patut disesalkanya itu menaikkan harga minyak di tengah jatuhnya harga minyak dunia. Jika kita mengacu pada harga pasar, seharusnya pemerintah menurunkan harga BBM nya, bukan malah menaikkan," kata  Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malaysia, Sagir Alva, Rabu malam ( 19/11/2014).

Sagir pun mendesak pemerintahan Jokowi-JK trasparan mengenai berapa sebenarnya harga produksi BBM. Karena masalah BBM ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

(Baca: Neolib, Jokowi Tak Lagi Bisa membantah)

"Jika kita mengacu UUD 45, jelas tujuan Negara ini hadir adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Dengan kenaikkan BBM ini, jelas kebijakan pemerintah telah bertolakbelakang," kata Sagir yang dilansir Rakyat Merdeka Online.

Alasan Klise

Sagir juga mengatakan, alasan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) terlalu mengada-ada dan klise.

"Yaitu alasan untuk menyehatkan ABPN dan untuk pengalihan subsidi pada sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur," kata dia.

(Baca: Program Jokowi Copy Paste Semua)

Dalam penanganan BBM ini, kata Sagir Alva, pemerintah selalu memakai cara instan dan bepikir parsial. Padahal seharusnya pemerintah berpikir secara menyeluruh.

Sagir mengingatkan, masalah BBM ini bagian dari pengelolaan energi secara keseluruhan.

"Jangan karena ketidakmampuan pemerintah membangun sektor energi baru lainya, ketidakmampuan pemerintah memutus rantai mfia migas, lalu dibebankan pada rakyat," demikian Sagir. [Rmol]

(Baca: Dari Hulu sampai Hilir Ada Mafia Migas )

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger