 |
| Longki Djanggola |
"Jangan lupa kita juga memberikan hak-haknya pohon cengkeh karena dialah yang memberikan hasil," katanya saat melantik DPD Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Sulawesi Tengah di Palu.
Gubernur Longki Djanggola mengatakan petani harus mempersiapkan langkah-langkah strategis agar cengkeh tetap bertahan sebagai komiditas perkebunan primadona di daerah ini, kata Longki yang dikutip dari Antara, Kamis (19/6/2014) .
Ia mengingatkan agar kasus kakao yang banyak rusak akibat diserang hama tidak terjadi pada cengkeh karena hanya akan menyengsarakan petani itu sendiri.
"Harus disisihkan sebagian hasilnya untuk pemeliharaan. Jangan kita lupa itu, sebab begitu diserang penyakit nanti minta lagi ke pemerintah mengatasinya," katanya mengingatkan.
Gubernur Longki Djanggola juga memita agar petani tidak senang berlebihan dengan harga cengkeh yang bagus saat ini relatif bagus yakni mencapai Rp150 ribu per kilogram.
Pada kesempatan itu Longki menyindir tradisi petani cengkeh maupun kakao yang ketiban rezeki mendadak akibat membaiknya produksi dan harga pasar.
Biasanya kata Longki, pascapanen petani langsung ramai-ramai membelanjakan hasil penjualan cengkehnya dengan memberi kendaraan namun kadang lupa diri.
"Habis panen langsung ramai-ramai beli mobil. Pulang membawa mobil Innova, tapi di dalamnya ada Nova," katanya disambut tawa para pengurus APCI.
Longki mengatakan saat ini pemerintah memberikan perhatian serius kepada agribisnis khususnya perkebunan sebab sektor perkebunan cukup memberi kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah hingga mencapai sembilan persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami menjadikan pertanian sebagai perioritas utama. Kami mohon dibantu dengan memberikan informasi, apa yang bisa kami bantu apakah bibit, pupuk atau infrastruktur," katanya.
Longki berharap APCI bisa menjadi mitra pemerintah dalam rangka penguatan petani cengkeh di daerah ini.(Ant)
0 komentar:
Posting Komentar