>
Headlines News :
Home » , , » Gubernur Perintahkan Usut Pekerja Tambang Asal Tiongkok Masuk Morowali

Gubernur Perintahkan Usut Pekerja Tambang Asal Tiongkok Masuk Morowali

Written By Unknown on Senin, 31 Oktober 2016 | 10.58.00

Warga Tiongkok yang ditangkap petugas Imigrasi Palu beberapa waktu lalu (Foto: Antara)

Palu, Jurnalsulteng.com - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat untuk segera mengusut kebenaran laporan puluhan pekerja tambang asal Tiongkok masuk ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (29/10/2016), melalui Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kepada wartawan di Palu, Minggu (30/10/2016), Longki mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Nakertrans Abdul Razak untuk menelusuri laporan masuknya WNA asal Tiongkok untuk menjadi pekerja tambang di sejumlah tempat di Morowali.

Dalam laporan itu disebutkan tidak kurang 50 WNA asal Tiongkok dan sejumlah penerjemahnya tiba di Bandara Haluoleo, Kendari dan selanjutnya mereka akan menuju Morowali melalui jalur darat dan laut. Mereka disebutkan akan bekerja di sebuah pertambangan besar di wilayah itu.

"Untuk memastikan benar atau tidaknya laporan tersebut, saya sudah memerintahkan dinas terkait melakukan investigasi. Semoga tim Dinasnakertrans bisa secepatnya turun lapangan dan melacak keberadaan mereka," sebut Longki.

Bila laporan itu benar, kata gubernur, maka akan dikoordinasikan dengan Imigrasi untuk memeriksa dokumen-dokumen keimigrasian mereka.

"Bila semuanya masuk dengan dokumen lengkap dan resmi tentu tidak ada masalah. Tapi kalau ternyata illegal, tentu harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," sebut Longki.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Korem 143/Haluoleo Kendari, pada Sabtu, 29 Oktober 2016 pukul 09.40 Wita, telah mendarat di Bandara Haluoleo rombongan WNA asal China menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 726.

Rombongan berjumlah 64 orang, terdiri atas 14 orang sebagai penerjemah dan 50 orang WNA Tiongkok. Mereka akan singgah di mess milik perusahaan pertambangan Bintang Delapan Mineral di Kelurahan Kasilampe, Kendari lalu akan melanjutkan perjalanan ke Morowali, sebagian lewat transportasi laut dan lainnya lewat darat.

Ditengarai mereka memilih masuk melalui jalur Sulawesi Tenggara karena lebih dekat ke Morowali ketimbang melalui Bandara Mutiara Kota Palu.

Jarak perjalanan darat dari Palu ke lokasi tambang nikel Bintang Delapan Mineral di Bungku mencapai hampir 600 kilometer, sedangkan dari Kendari ke lokasi itu hanya sekitar 300 kilometer. (***)

Source; Antara
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger