Jakarta, Jurnalsulteng.com- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkap rencana pergantian personel pada Satuan Tugas Tinombala. Pergantian personel yang bertugas mencarai pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Abu Warda alias Santoso, itu bakal dilakukan bertahap.
"Ada personel yang sudah lama dan perlu dirotasi," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Badrodin menuturkan, meski sejumlah personel akan dirotasi, Polri dengan bantuan TNI tidak akan menggunakan strategi baru untuk menangkap Santoso.
Di lokasi pencarian, kata Badrodin, para personel Satgas Tinombala tidak melulu menerapkan taktik yang sama. Menurutnya, pergerakan Satgas sangat dinamis.
Berkaca pada pengalamannya saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah pada periode 2006 hingga 2008, Badrodin menilai strategi yang diterapkan kelompok Santoso saat ini berkembang.
Apalagi, kata dia, kelompok Santoso diduga telah berafiliasi dengan kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah.
Badrodin berkata, Santoso saat ini menjadi "pemain inti" di Poso usai mendapat kepercayaan dari Ketua Asykari Jamaah Anshorut Tauhid, menggantikan Ustaz Yasin.
Badrodin menyebut, Yasin adalah orang yang memerintahkan Santoso menggelar pelatihan militer di Poso tahun 2011 lalu.
"Dia semakin berkembang karena relasi yang cukup besar," ucapnya.
Badrodin menegaskan, Satgas Tinombala akan terus berupaya menemukan Santoso. Hal tersebut, menurutnya, juga didasarkan pada perekrutan anggota yang giat dilakukan Santoso.
"Pertanyaannya, jika Santoso tertangkap, apakah kelompok itu akan tetap eksis? Masih ada Basri dan Kalora yang bisa menjadi pemimpin," tuturnya.
Muhammad Basri dan Ali Ahmad Kalora belakangan disebut sebagai orang kepercayaan Santoso.(***)
Source; CNNIndonesia
0 komentar:
Posting Komentar