 |
| Banjir yang melanda Kecamatan Petasia Timur dan Barat beberapa waktu lalu. Tingginya curah hujan di wilayah itu kembali menyebabkan banjir akibat meluapnya sungai Laa. (Foto; Facebook/Eko Arianto) |
"Hingga kini intensitas hujan di Morut terus meningkat dan salah satu sungai besar di Kecamatan Petasia Timur dan Barat yaitu Sungai Laa meluap ke permukiman penduduk," kata Camat Petasia Timur Andi Parenrengi yang dilansir Antara, Rabu (20/4/2016).
Ia mengatakan dalam beberapa hari ini hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut.
Selain permukiman, banjir juga merendam persawahaan dan kebun masyarakat di sejumlah desa di dua kecamatan yaitu Petasia Timur dan Petasia Barat.
Beberapa pekan lalu, banjir juga melanda dua wilayah di Morut itu mengakibatkan sebagian besar masyarakat yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
Banjir juga nyaris memutuskan dua jembatan yang menghubungkan Kecamatan tersebut dengan Kolonodale, ibu kota Kabupaten Morowali Utara.
Banjir kali ini, kata Andi, menyebabkan satu jembatan gantung di wilayah itu nyaris putus diterjang air.
Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih mengungsi karena rumah-rumah mereka terendam. Juga masyarakat khawatir banjir terus mengancam karena hujan yang mengguyur wilayah itu.
Bantuan logistik seperti bahan makanan beras, supermie untuk para korban banjir sudah disalurkan Pemkab Morut melalui beberapa intansi terkait di daerah itu.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulteng Bartholomeus Tandigala membenarkan banjir kembali melanda dua kecamatan di Morut yang beberapa waktu lalu juga diterjang banjir.
Pihaknya juga telah mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan masyarakat.
Curah hujan di sejumlah wilayah di Sulteng sesuai prediksi BMKG dlam beberapa hari ini dan ke depan meningkat sehingga daerah-daerah rawan bencana alam banjir dan tanah longsor perlu mewaspadainya.(***)
Source; Antara
0 komentar:
Posting Komentar