>
Headlines News :
Home » , » Kapolda Sulteng Minta Anggota Waspadai Kelompok Santoso

Kapolda Sulteng Minta Anggota Waspadai Kelompok Santoso

Written By Unknown on Selasa, 19 April 2016 | 11.57.00


Palu, Jurnalsulteng.com- Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol Rudy Sufahriadi meminta seluruh jajarannya di polres hingga polsek meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi pergerakan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso, di wilayah kerja masing-masing, menyusul tertangkapnya dua anggota kelompok itu pada Jumat (15/4/2016) pekan lalu.

“Seluruh anggota diminta meningkatkan kewaspadaan dan tidak takut atau gentar akan aksi balasan karena ketakutan akan membuat kita tidak waspada,” kata Rudy, Selasa (19/4/2016).

Menurut Rudy, jaringan Santoso tidak hanya di Poso saja, sehingga kewaspadaan itu penting bagi semua personel di wilayah kerja masing-masing.

Pada 2011 silam, yakni tiga personel Polda Sulteng yang sedang bertugas di BCA Palu, Jalan Emi Saelan tewas ditembak oleh serangan bersenjata kelompok teroris Poso. Kejadian ini supaya tidak terjadi lagi.

Diketahui, dua DPO terorisme Poso diringkus pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala Poso saat turun gunung dan memasuki Kampung Baru, Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, pada Jumat (15/4/2016).

Saat akan digeledah, keduanya sempat melakukan perlawanan, namun berhasil dilumpuhkan setelah terlibat pertarungan tangan kosong dengan aparat keamanan.
Dari tangan keduanya, Tim Satgas Tinombala mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya bom lontong, satu botol spiritus, rantang yang berisi bubuk putih diduga bahan peledak.

Selain itu, dua pisau kecil, satu parang, satu tas ransel, satu senter, dua alat cas telepon seluler, dan satu baterai merek ABC.
Keduanya, masing-masing bernama Ibadurohman alias Ibad alias Amru (25) kelahiran Banyumas, beralamat di Desa Sugihan, Cilacap. Pelaku bergabung dengan Santoso sejak 2013. Sementara itu Muhammad Sulaeman alias Sul alias Ifan (19), kelahiran Jakarta beralamat di Randu Dongkal, Pemalang, Jateng. Dia bergabung dengan Santoso sejak 2015.

Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, dengan tertangkapnya lagi dua anak buah Santoso, maka sudah 14 orang anggota kelompok Santoso yang berhasil dilumpuhkan. Empat orang di antaranya ditangkap hidup dan 10 orang lainnya tertembak mati.

Dengan demikian, kelompok Santoso yang masuk dalam DPO saat ini masih berjumlah 27 orang, dua orang di antaranya adalah warga negara asing. Terdapat juga tiga perempuan, masing-masing istri dari pimpinan kelompok sipil bersenjata Poso, Santoso alias Abu Wardah dan, dan dua lagi adalah istri dari dua petinggi kelompok itu yakni Istri Basri alias Bagong dan Ali Kalora.(***)

Source; Beritasatu
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger