>
Headlines News :
Home » , » 32 Tahun Tidur, Gunung Colo Berstatus Waspada

32 Tahun Tidur, Gunung Colo Berstatus Waspada

Written By Unknown on Kamis, 25 Juni 2015 | 23.07.00

[Ilustrasi]
Palu, Jurnalsulteng.com- Status vulkanik Gunung Colo di Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (25/6/2015)  naik dari normal menjadi waspada.

Dalam situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) disebutkan, hasil analisis data kegempaan dan visual, maka terhitung tanggal 24 Juni 2015 pukul 12.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Colo dinaikan dari normal atau level I menjadi waspada atau level II.

PVMBG menjelaskan, hasil pemantauan kegempaan Gunung Colo menunjukkan peningkatan yang signifikan, khususnya gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), sejak tanggal 8 Juni 2015.

Juni 2015 cukup tinggi yaitu 12 kejadian, yang sebelumnya hanya merekam 1 hingga 5 kejadian perhari. Jumlah gempa vulkanik dangkal (VB) pada tanggal 23 Juni 2015 sebanyak 11 kejadian, yang sebelumnya merekam 1 hingga 8 kejadian perhari.

Gempa jenis ini dapat mengindikasikan proses peretakkan batuan di dalam tubuh gunungapi akibat tekanan magma ke permukaan. Kegempaan lainnya yang terekam adalah gempa tektonik jauh (TJ) dan gempa tektonik tokal (TL).

"Secara visual hingga saat ini tidak terlihat perubahan yang signifikan. Asap kawah tidak teramati," tulis situs PVMBG.

Sejak bulan Mei hingga tanggal 23 Juni 2015, aktivitas kegempaan Gunung Colo cenderung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, meskipun secara visual tidak tampak adanya perubahan yang signifikan.

Sementara itu, Kepala BPBD Sulawesi Tengah (Sulteng) Bartholomeus Tandigala mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau aktivitas gunung yang terletak di Pulau Unauna itu.

"Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tojo Unauna untuk melakukan antisipasi," kata Bartho, Kamis (25/6/2015).

BPBD dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una segera datang ke sekitar Gunung Colo yang berada di pulau terpisah dari ibu kota kabupaten.

Untuk itu, Bartho mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Colo untuk waspada sambil memperhatikan petunjuk dari petugas.

BPBD juga berencana membuat lokasi pengungsian apabila status Gunung Colo terus meningkat.

Selama ini aktivitas Gunung Colo selalu dipantau secara visual dan dengan alat secara berkelanjutan dari pos pengamatan yang berada di Desa Wakai.

Gunungapi Colo merupakan gunungapi dengan tipikal strato dan berdanau kawah dengan posisi grafis berada di 0°10'00" Lintang Selatan (LS) dan 121°36.5'00" Bujur Timur (BT), dengan ketinggian 508 meter dari permukaan laut (mdpl).

Diketahui, Gunung api Colo terakhir kali meletus 23 Juli 1983. Letusan eksplosif yang dahsyat ini disertai dengan awan panas ke arah tenggara dan barat daya.

Salah satu prekursor dari letusan terakhir ini adalah terjadi gempa terasa sebanyak 30 hingga 40 kejadian sejak tanggal 8 Juli 1983 hingga menjelang letusan.[***]

Wartawan/Editor; Sutrisno
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger