>
Headlines News :
Home » , , » Jenazah Sudah Diambil, Keluarga Santoso Sampaikan Permohonan Maaf

Jenazah Sudah Diambil, Keluarga Santoso Sampaikan Permohonan Maaf

Written By Unknown on Sabtu, 23 Juli 2016 | 13.57.00

Polisi berjaga di dekat dua peti jenazah di depan Ruangan Instalasi Forensik Rumkit Bayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/7/2016). Dari hasil indentifikasi luar dua jenazah dipastikan Santoso dan Muktar yang tewas baku tembak dengan Satgas Tinombala di Pegunungan Tambarana. (Foto: Antara)

Palu, Jurnalsulteng.com - Jenazah Santoso, gembong pelaku teror di Poso, Sulteng yang tertembak mati bersama seorang anak buahnya, Mokhtar dalam kontak senjata dengan Satgas Operasi Tinombala di Poso, Senin (18/7/2016) sudah dijemput keluarga masing-masing untuk dikebumikan.

"Sudah, tadi pagi. Mereka datang bersamaan di RSU Bhayangkara untuk mengambil jenazah itu," kata Kabid Humas Polda Sulteng yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (23/7/2016)

Pihak kepolisian sudah mengizinkan keluarga Santoso dan Mukhtar mengambil jenazah tersebut di RS Bhayangkara karena pemeriksaan terhadap kedua jenazah sudah selesai.

Keterangan lain yang dilansir Antara menyebutkan keluarga Santoso dan Mokhtar datang bersamaan untuk mengambil jenazah untuk dikebumikan dengan membawa ambulans.

Seorang staf Humas Polda Sulteng mengaku tidak tahu persis di mana kedua jenazah akan dikuburkan, namun keterangan yang dikumpulkan Antara menyebutkan bahwa jenazah Santoso sedang dalam perjalanan menuju Poso untuk dikebumikan di Desa Langangan, Kecamatan Poso Pesisir sedangkan Mokhtar akan dikuburkan di Kelurahan Tawaeli, Kota Palu.

Permohonan Maaf
Sebelumnya, Keluarga pimpinan kelompok sipil bersenjata Santoso meminta maaf kepada semua pihak jika selama ini Santoso pernah melakukan kesalahan selama hidupnya.

Permohonan maaf itu disampaikan keluarga melalui Pemerintah Kabupaten Poso, di Poso di sela-sela menunggu kedatangan jenazah Santoso dari Palu.

"Keluarganya tadi sudah menyampaikan permohonan maaf mereka jika almarhum pernah melakukan kesalahan," kata Bupati Poso Darmin Sigilipu dihubungi dari Palu, Jumat (22/7/2016) malam.

Bupati Darmin juga menyempatkan diri mengunjungi rumah keluarga duka di Desa Lanto Jaya, Kecamatan Poso Pesisir.

Selaku kepala daerah, kata Darmin, dirinya tidak boleh membeda-bedakan masyarakatnya.

"Saya berusaha meluangkan waktu menyampaikan bela sungkawa tanpa melihat latar belakang siapa dia. Apakah dia pejabat, masyarakat biasa, atau yang lain," katanya.

Selama di rumah duka, kata Darmin, dirinya bertemu dengan saudara Santoso yang lain termasuk orang tua pemimpin kelompok sipil bersenjata itu.

"Mereka melihat kedatangan ini mau menunjukkan bahwa di Poso ini kita bersaudara. Walaupun ada salah jalan mungkin itu jalan hidupnya," katanya.

Menurut Darmin, keluarga Santoso menerima dirinya dengan baik tanpa gangguan apapun.

Saat itulah, kata Darmin, keluarga Santoso menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka kepada Bupati Poso.

Darwin mengatakan saat dirinya berkunjung ke daerah itu, situasinya berlangsung aman.

"Tidak ada masalah," katanya.

Terkait adanya isu jenazah Santoso akan diarak para pendukungnya di Kota Poso, Darmin mengatakan selama tidak mengganggu orang lain tidak masalah.

"Selama itu dilaksanakan dengan baik sesuai harapan kita dan mudah-mudahan tidak merugikan siapapun," katanya.

Dia mengatakan semuanya diserahkan kepada aparat. Posisi Pemda selalu melihat dalam posisi aman.
(BACA JUGA: Seorang Perempuan Anggota Santoso Menyerahkan Diri )

Jenazah Santoso dan Mokhtar dievakuasi dari Poso ke RSU Bhayangkara pada Selasa (19/7) untuk diperiksa oleh tim DVI (disaster victims identification) Polri untuk memastikan bahwa jenazah tersebut adalah benar Santoso dan Mokhtar.

Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa jenazah tersebut benar-benar adalah Santoso, pemimpin kelompok sipil bersenjata yang melakukan berbagai aksi teror di Poso.(***)

Source; Antara
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger