>
Headlines News :
Home » » Mahasiswa Minta Dekan Teknik Unhas Mundur

Mahasiswa Minta Dekan Teknik Unhas Mundur

Written By Unknown on Jumat, 21 Agustus 2015 | 08.37.00

Spanduk mendesak Dekan Teknik Unhas mundur dari jabatannya. [Foto: IST]


Makassar, Jurnalsulteng.com-  Akumulasi kekecewaan mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) atas keputusan yang diambil oleh pihak dekan terkait pola pembinaan mahasiswa dan skorsing bagi puluhan anggota lembaga akhirnya berbuntut protes keras dari kalangan mahasiswa.

Ketua Senat Mahasiswa Teknik Unhas Derry Perdana Munsil  mengatakan, aksi protes yang terjadi belakangan ini tidak lain sebagai bentuk kejenuhan dari mahasiswa teknik atas sikap dekanat yang tidak juga memberikan ruang gerak bagi lembaga kemahasiswaan untuk bisa berkreasi melakukan aktifitas organisasi.

"Sejak tahun 2012 hingga sekarang belum ada solusi konkret yang lahir dan mengakhiri ‘perseteruan’  antara mahasiswa dan dekanat terkait pola pembinaan mahasiswa yang ideal," terang Derry, Jumat (21/8/2015).

Derry menambahkan, kalau persoalan metodologi pembinaan mahasiswa, kami selalu siap mencari cara lain yang lebih humanis, anti kekerasan dan mengikuti tantangan zaman yang ada asalkan lembaga kemahasiswaan diikutkan dalam pengambilan keputusan bukan malah keputusan sepihak.

Tim advokasi Senat Mahasiswa Teknik Unhas, Muhammad Rizki   menyimpulkan ada beberapa alasan yang melatarbelakangi aksi protes diantaranya, sejak tahun 2012 hingga sekarang pihak dekanat sudah memberikan sanksi skorsing terhadap ratusan mahasiswa teknik Unhas karena terlibat kegiatan perekrutan/penyambutan anggota baru. Bagi dekanat seluruh mahasiswa teknik unhas yang lolos masuk di kampus tidak perlu diikutkan proses penyambutan apapun, mereka secara otomatis jadi anggota lembaga sekalipun tidak ikut proses penerimaan anggota.

"Sedangkan bagi kami, organisasi kampus itu lembaga formal yang memiliki mekanisme dan aturan main. Adapun menyangkut metode itu bisa dibicarakan. Jangan langsung diskorsing bagi lembaga yang melaksanakan. Akhirnya yang terjadi sejak dulu, skorsing akademik tanpa henti bagi anggota baru yang berani-berani ikut di Lembaga," terangnya.

Kedua kata Rizki, sejak tahun 2012 juga, dekanat terkesan phobia jika terjadi interaksi antara mahasiswa lama dengan mahasiswa baru hingga akhirnya dekanat sendiri mengeluarkan surat edaran untuk “mengaharamkan” jika terjadinya interaksi antara senior dan junior.

Hal ini membuat lembaga kemahasiswaan terkendala dalam melakukan pembinaan mahasiswa disebabkan ‘ancaman skorsing akademik’ bagi banyak mahasiswa baru yang ingin ikut dalam lembaga. "Silahkan kita maknai sendiri apa dampak buruk bagi lembaga kemahasiswaan," ujarnya.

Persoalan lainnya, dalam kegiatan penerimaan dan pembinaan mahasiswa baru (P2MB)  Tahun 2015 ini pihak rektorat Unhas sendiri telah mengeluarkan surat edaran yang isi dalamnya memberikan kesempatan bagi lembaga kemahasiswaan selama 1 hari untuk mengisi kegiatan dalam P2MB ini.

Namun sayangnya, pihak dekanat sendiri tidak memberikan lembaga kemahasiswaan ruang sekecil apapun untuk ambil bagian didalamnya. Terlebih lagi, kami sangat menyayangkan sikap dekanat yang memasang baliho besar dikampus unhas Gowa yang isinya terkait kasus skorsing anggota lembaga bertepatan saat P2MB bagi mahasiswa baru. Kesan yang timbul tidak lain untuk ‘menyerang’ secara psikologis mahasiswa baru untuk anti terhadap kegiatan kelembagaan.

"Inilah beberapa faktor yang membuat mahasiswa Teknik Unhas menuntut agar Dekan Teknik  digantikan saja. Sejak dulu kami malah sangat berharap Rektor bisa ambil peran disini dan jangan tinggal diam melihat preseden buruk ini," tegasnya.

Derry juga menambahkan, Kampus Unhas Gowa sudah sangat bagus secara tampilan fisik tapi jangan hanya ukur sebatas itu. "Bagi kami mahasiswa merupakan golongan intelek yang kerjanya tidak hanya diruang kuliah tapi juga aktif diluar kelas dan banyak memberikan sumbangsih ide positif bagi sekitar. Kami di lembaga kemahasiswaan tidak dibayar, tapi kami mau memikirkan bagaimana cara agar kedepan mahasiswa Teknik Unhas dapat bersaing secara global dan bersaing dengan kampus lain melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas ilmu dan softskill seluruh anggota," pungkas Derry.[***]


Pengirim; M. Riski (Makassar)
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger