Ilustrasi [Inilah.com] |
New York, Jurnalsulteng.com - Harga minyak global turun pada Jumat atau Sabtu (23/05/2015). Itu karena dolar menguat terdorong pengencangan data inflasi AS dan aksi ambil untung berat setelah harga minyak mentah naik selama dua hari berturut-turut.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun satu dolar AS menjadi berakhir di US$59,72 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk Juli, acuan kontrak berjangka global, ditutup pada US$65,37 per barel di London, turun US$1,17 dari penyelesaian Kamis.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan harga konsumen AS naik untuk ketiga bulan berturut-turut pada April. Minus pangan dan energi, indeks harga konsumen (IHK) inti naik 0,3 persen, kenaikan terbesar sejak Januari 2013. Euro jatuh menjadi US$1,104 dalam perdagangan sore, dari US$1,1112 pada Kamis sore. Sebuah greenback yang kuat meningkatkan biaya minyak yang dihargakan dalam dolar.
Analis mengatakan bahwa pedagang juga tampak membukukan keuntungan menjelang liburan panjang akhir pekan, pasar ditutup pada Senin di Amerika Serikat dan di beberapa negara-negara Eropa, termasuk Inggris dan Prancis. Data jumlah rig dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes AS yang dipantau secara ketat, turun hanya satu rig dalam satu pekan, menunjukkan mendekati berakhirnya pemotongan produksi oleh perusahaan-perusahaan minyak karena harga minyak stabil.**
Sumber; Inilah
0 komentar:
Posting Komentar