>
Headlines News :
Home » , » Pemkab Tolitoli Lantik Tersangka Korupsi sebagai Staf Ahli

Pemkab Tolitoli Lantik Tersangka Korupsi sebagai Staf Ahli

Written By Unknown on Minggu, 11 Januari 2015 | 00.31.00

Ilustrasi
Tolitoli, Jurnalsulteng.com - Tersangka kasus proyek Gernas Kakao Kabupaten Tolitoli Cony Katiandagho mengatakan pemerintah di daerahnya diskriminatif dalam penempatan jabatan pegawai karena beberapa pejabat yang sudah ditetapkan menjadi tersangka justru mendapat jabatan baru.

"Saya tidak minta dilantik. Saya hanya minta penjelasan karena yang lain juga tersandung hukum kok mereka dilantik. Ini kan diskriminasi," katanya di Tolitoli, Sabtu (10/1/2015).

Nasib Cony ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sejak ditetapkan tersangka delapan bulan lalu oleh penyidik Tipikor Tolitoli dalam dugaan korupsi dana Gernas kakao, dirinya justru dinonjobkan dari jabatan, sementara kawannya Eko Juliantoro yang juga terlibat dalam kasus yang sama justru menangguk untung dengan jabatan barunya di eselon III.

Demikian halnya Kepala Dinas Perkebunan Mansur Lanta, belum selesai proses Gernas kakao yang ditangani saat dirinya menjadi kepala dinas justri dipromosikan lagi menjadi Kepala Dinas Peternakan dilantik bersamaan dengan 700 lebih pejabat eselon II, III dan IV pada Kamis (8/1/2015).

Ketua Dewan Transparansi Daerah Kabupaten Tolitoli Irfan Denny Pontoh mengatakan proses penempatan pejabatan dan pelantikan pejabat di lingkungan Pemkab Tolitoli tidak transparan dan cenderung diskriminatif. 

"Ada yang dilantik ada pula yang dinonjob. Pemkab tidak bisa gunakan stndar ganda seperti itu," katanya yang dikutip dari Antara.

Hal ini kata Irfan terbukti dengan sejumlah pejabat yang dilantik masih tersandung kasus hukum dugaan korupsi. 

Pejabat lainnya yang ikut dilantik adalah Kepala Dinas Pendidikan Tolitoli Abd Muluk yang saat ini kasusnya sedang dalam proses pengadilan tipikor di Palu. 

Abd Muluk malah dilantik sebagai staf ahli padahal yang bersangkutan tidak ikut pelantikan.

Sebelumnya, pelantikan pejabat di jajaran Pemkab Tolitoli menuai protes dari wakil bupati Tolitoli Amran Yahya. Amran mengaku kecewa dengan proses penempatan dan pelantikan pejabat karena tidak ada melibatkan dirinya bahkan tidak ada pemberitahuan. Hal ini bahkan sudah berlangsung beberapa kali. 

Sebagai bentuk protes, Amran tiba-tiba datang saat surat keputusan penempatan jabatan dibacakan. Sesaat dia duduk di jejeran unsur muspida, langsung keluar dari ruangan dengan wajah yang memerah.

Ia kemudian mengungkapkan kekecewaannya kepada wartawan atas proses penempatan dan pelantikan pejabat tersebut.[Ant]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger