>
Headlines News :
Home » , » Kadis Dikpora Buol: Saya Dipolisikan karena Mereka Kecewa

Kadis Dikpora Buol: Saya Dipolisikan karena Mereka Kecewa

Written By Unknown on Jumat, 16 Januari 2015 | 11.51.00

Ilustrasi
Palu, Jurnalsulteng.com- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kabupaten Buol, Tonang Mallongi menaggapinya dengan santai atas laporan LSM AMPERA Sulteng ke Polres Buol tentang tudingan pembohongan publik.
(Baca: Kepala Dispora Kabupaten Buol Dipolisikan ) 

Dalam klarifikasinya pada Jurnalsulteng.com, Jumat (16/1/2015), Tonang Mallongi, menyatakan laporan yang diajukan LSM Ampera itu merupakan pelampiasan kekecewaan Nuramin (Direktur AMPERA-red).

Menurut Tonang, pelapor kecewa karena proposal kegiatan yang diajukan ke dinas, tidak dapat diakomodir.

“Pelapor kecewa krna ada proposal kgtan mrka yg tdak trakmdir di dinas. Trus mrka (nurahmin saleh) mengancam sy.  Agak pnjng pnjlsnx pak. Tks,” kata Tonang melalui pesan singkat (SMS).

Karena terkait proposal tersebut kata Tonang, Nuramin Saleh juga melakukan ancaman untuk mengungkit masalah gelar akademik (Doktor) dan status alih kepegawaiannya.
Sebagai bukti laporan tersebut sebagai pelampiasan kekecewaan Nuramin, Tonang juga me-replay  SMS yang dikirimkan Nuramin kepada Tonang ke Jurnalsulteng.com.

Ada lima pesan singkat (SMS) yang dikirim Nuramin kepada Tonang terkait pengajuan proposal ke Dispora Kabupaten Buol.

Berikut SMS dari Nuramin kepada Tonang yang direplay kepada Jurnalsulteng.com:

“Tabe kanda, sy sudah cek RKA 2015 Disdikpora. Tidak sy temukan program ajuan proposal sy dalam RKA tersebut. Sekiranya bisa diperjelas proposal saya,  kalau bias dilaksanakan atau tidak. Adapun kalau tidak, sy akan mengambil sy punya proposal tersebut. Terima kasih,” SMS ke-1 kata Tonang.

“Tidak perlu menunggu apbdp. Akan sy ambil kembali saja proposal sy berikan dan berarti kanda ingkar dari awal komitmen awal. Terimakasih. Sampai ketemu dipersimpangan jalan,” SMS ke-2 kata Tonang,  tanpa merinci komitmen yang terbangun dengan Nuramin.

“Bukan byk tdk terakomodir tetapi terlalu banyak program fiktif dengan penggelembungan anggaran. Ingat kanda, bukan sy mengancam tetapi hanya mengingatkan. Permasalahan Doktor, Alih status kepegawaian kanda belum usai. Sy akan usut itu!!!,” SMS ke-3 dari Nuramin kepada Tonang.

“Benar, sampai ketemu pada mekanisme hukum saja,” SMS ke-4.

“Tolong proposal sy di titip sama Spri nya. Sy mau pergi ambil proposal tersebut,” SMS ke-5 kata Tonang.

Demikian penjelasan Kadis Dikpora Kabupaten Buol, Tonang Mallongi pada Jurnalsulteng.com. [Trs]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger