>
Headlines News :
Home » , , » Gubernur Sulteng Minta Masalah Teroris Poso jadi Perhatian Pusat

Gubernur Sulteng Minta Masalah Teroris Poso jadi Perhatian Pusat

Written By Unknown on Jumat, 16 Januari 2015 | 20.53.00

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan kata sambutan dalam acara Silaturahmi Kebangsaan bersama Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran Pemprov Sulteng, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan akademisi di Kantor Gubernur Sulteng, Jumat (16/1/2015). [Foto: RMOL]
Palu, Jurnalsulteng.com- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola meminta pemerintah pusat untuk turun tangan mengatasi masalah penembakan yang kerap terjadi di Kabupaten Poso. Tindakan para teroris yang diduga komplotan Santoso itu dirasa terlalu sangat meresahkan warga.

"Melalui diskusi kenegaraan ini saya harap kasus penembakan di Poso dibicarakan di tingkat pusat," kata Longki saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Kebangsaan bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Kantor Gubernur Sulteng, Jumat (16/1/2015).

Diketahui, Jumat (16/1/2015) dinihari dua warga Poso ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area perkebunan warga di Desa Tangkura Poso Pesisir Selatan. Dua warga yang ditemukan tewas bernama Aditya Tetembo alias Papa Ririndan Heri Tubio alias Papa OL. Keduanya ditemukan warga dalam kondisi yang sudah termutilasi.

Sebelumnya, polisi juga menemukan jenazah seorang warga bernama Dolfi Halipa alias Tomi (22). Korban masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso Poso

Longki berharap, aksi penembakan itu segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Harus ada instruksi langsung dari pusat ke pihak terkait untuk menyelesaikan masalah teroris jaringan Santoso ini.

Secara khusus, Longki meminta agar Ketua MPR menyampaikan pesan ke Presiden RI Joko Widodo terkait masalah teroris ini. Meski, sebelumnya Longki mengaku sudah menceritakan masalah ini langsung ke Presiden Jokowi di Istana Bogor.

"Semoga masalah Santoso ini bisa menjadi bekal catatan bapak (Zulkifli) untuk disampaikan kembali kepada Presiden," ujarnya.

"Kami mohon dukung dan perhatian khusus pemerintah melaui kegiatan yang terarah dan strategis untuk menyelesaikan masalah Santoso. Ini harapan kami," sambung dia menambahkan.

Masalah teroris ini, sebelumnya juga terjadi pada 9 Desember 2014, dua warga Sedoa Kecamatan Lore Utara atasnama Papa Stacy (54) dan Obet (34) hilang saat berburu. Hingga saat ini keduanya belum ditemukan keberadaannya oleh pihak penegak hukum.

Selanjutnya, 27 Desember 2014 lalu. Ada tiga warga Desa Tamadue Kecamatan Lore Utara diduga diculik saat mencari damar di hutan. Seorang di antaranya ditemukan tewas atasnama Gatarundu (60). Seorang lagi bernama Harun Tobimbi diduga masih disandra.  Sementara seorang lagi berhasi lolos saat disuruh membeli beras ke pasar. [Trs/Rmol]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger