>
Headlines News :
Home » » Jokowi Bohongi Publik kalau Batal Impor Minyak dari Angola

Jokowi Bohongi Publik kalau Batal Impor Minyak dari Angola

Written By Unknown on Selasa, 02 Desember 2014 | 09.26.00

Ilustrasi
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Pemerintah Joko Widodo dinilai telah melakukan kebohongan publik jika kerjasama impor minyak dari Sonangol EP batal dilaksanakan. Karena Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said sebelum kontrak ditandatangani sudah melakukan pencitraan ke publik dengan mengatakan ada diskon USD15bbl atau penghematan Rp30 miliar per hari. (Baca: Pernyataan Surya Paloh Diragukan )

"Pembelian minyak Goverment to Goverment bisa saja terjadi. Namun Angola itu masuk dalam anggota pengekspor minyak, artinya mereka juga terikat dengan harga pasar dunia," ujar pakar energi dari Universitas Indonesia, Profesor Iwa Garniwa dalam keterangannya yang dilansir dari Rakyat Merdeka Online, Selasa (2/12/2014).

Analisa Prof. Iwa, diskon bisa saja diberikan apabila kerjasama itu Goverment to Goverment, artinya yang memberikan diskon adalah pemerintah. Sedangkan Angola sebagai negara pengekspor minyak bagian dari OPEC tidak bisa serta merta menurunkan harga dibawah harga market.

"Diskon itu ada di kebijakan negara. Kalau Angola tidak tidak termasuk dari anggota OPEC, dia bisa memberikan diskon. Pasalnya, Angola adalah anggota OPEC," tegasnya.

Sebagai tokoh publik, lanjutnya, pernyataan Presiden Joko Widodo, Menteri ESDM dan Menteri BUMN itu seharusnya mewakili jajaran di bawahnya seperti Pertamina. "Kalau pernyataan Presiden dan Menteri tidak bisa dipercaya bakal susah juga jajaran di bawahnya," tegasnya.

Menurutnya, kepercayaan itu dimulai dari Presiden, kemudian level berikutnya adalah Menteri ESDM dan BUMN, lalu operator Pertamina. Disini terlihat perbedaan penafsiran antara jajaran menteri dengan Pertamina. "Situasi sekarang, terjadi perbedaan antara Pertamina, Menteri BUMN dan Menteri ESDM. Siapa yang melakukan kesalahan?" pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemilik CIF. Di Angola, tangannya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin.

Pembelian dan kerjasama minyak impor asal Senangol yang diberitakan dan disampaikan ke publik oleh Surya Paloh dan Rini Soemarno, Sudirman Said, bahwa Indonesia dalam hal ini Pertamania akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon USD 15/bbl dari Market Price.

Akan tetapi, hal berbeda terlihat dari respons teknis oleh Senangol Asia per tanggal 20 November 2014 saat menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai "Counter To The Proposed Contractual Volume 2015" dimana Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD 15 /bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke normal-market price. [Rmol]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger