Pertamina di Era Jokowi Cuma Ganti Pemain

Jakarta, Jurnalsulteng.com-  Pemilihan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina masih menyisakan masalah di tengah publik yang menginginkan perusahaan negara tersebut menjadi lebih baik. Alasannya, Dwi Soetjipto bukan orang ahli di sektor Migas. Proses seleksinya juga cenderung tertutup dan sarat kepentingan kelompok tertentu. (Baca: Dari Hulu sampai Hilir Ada Mafia Migas )

Diduga kuat ada kepentingan grup Rini Soemarno bermain di balik seleksi Dirut Pertamina," ujar Direktur Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo, dalam keterangan resmi yang dilansir Rakyat Merdeka Online,  Selasa (2/12/2014).

Selain itu juga, proses seleksi Dirut Pertamina mengabaikan spirit tata kelola perusahaan yang baik dan bersih dan tata kelola pemerintahan yang baik karena tidak melibatkan lembaga seperti PPATK dan KPK.

Kecurigaan keterlibatan Soemarno Inc terlihat jelas ketika tak satupun direksi lama yang disisakan menjadi direksi pertamina yang baru. Hal itu mengindikasikan upaya pembersihan tubuh pertamina untuk memutus mata rantai mafia migas atau sekedar menggantikan "pemain lama" dengan "pemain baru". (Baca: Pertamina Bakal Dikuasai Korporasi Asing )

"Dari postur direksi pertamina yang baru, terdapat Arif Budiman yang sebelumnya pernah menjabat Dirut McKinsey.  Padahal McKinsey konsultan asing yang mengubah pertamina menjadi persero," tegasnya.

Menurutnya, kebijakan menteri BUMN era Pemerintahan Joko Widodo ini hanya menggeser pemain lama ke pemain baru. Walaupun belum jelas terbukti, jika dilihat dari irisan-irisan kepentingan, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.

"Kepentingan itu akan membuat Pertamina menjadi jarahan para mafia migas dan pemburu rente," jelasnya. [Rmol]