Ilustrasi |
Desas-desus ada yang menggunakan azas manfaat di internal anggota dewan Donggala mencuat, seiring dengan batalnya interpelasi terhadap Bupati Kasman Lassa, yang beberapa waktu lalu digulirkan. "Isu azas manfaat itu semua sudah tahu. Ini ibarat (maaf) kentut. Ada bau-nya tapi tidak kelihatan bentuknya," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya di gedung Dewan Donggala.
Dari penelusuran Jurnalsulteng.com disebutkan, salah satu yang mendapat faedah besar partai politik (parpol). Seperti DPC Demokrat Donggala, melalui kadernya di dewan Donggala.
Faedah dimaksud yakni pengadaan fasilitas Mess Pemda Donggala di Palu senilai Rp1,4 Miliar. Sumber kuat di dewan menyebutkan, proyek tersebut diduga telah diarahkan ke DPC Demokrat Donggala. Bahkan fasilitas tersebut sudah diadakan, meski belum melalui proses tender.
Plt DPC Demokrat Donggala, Akub Zainal masih menampik jika upaya menghadang interpelasi, dan Demokrat bagian men-disign untuk menggagalkan interpelasi, bukan untuk mendapatkan proyek.
"Kalaupun ada faedah yang didapatkan dari upaya agar tidak terjadi interpelasi, bukan atas nama partai, tapi mungkin person," tegas Akub.
Seperti diberitakan, upaya interpelasi telah tersandera dengan aliran dana sebesar Rp150 juta. Padahal sebelumnya dewan Donggala telah bersepakat gunakan hak interpelasi dengan menghadirkan Bupati Kasman Lassa, untuk menjelaskan atas ketimpangan dan masalah di Kabupaten Donggala. Seperti beroperasinya tambang di Desa Batusuuya Go'o. Yang berdasarkan fakta adminsitrasi, izin usaha pertambangan (IUP) sudah berakhir 15 Januari 2014. Namun faktanya masih melakukan produksi operasional (eksploitasi). [Yus]
0 komentar:
Posting Komentar