>
Headlines News :
Home » , » Minim Infrastruktur, Bupati di Sulteng Pesimis Hadapi MEA

Minim Infrastruktur, Bupati di Sulteng Pesimis Hadapi MEA

Written By Unknown on Senin, 24 Maret 2014 | 15.40.00


Musrembang Provinsi Sulteng di Hotel Santika Palu, Senin (24/3/2014)
Palu, Jurnalsulteng.com- Sejumlah bupati merasa pesimis  terhadap persiapan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng)dalam menghadapi  tantangan atas pemberlakukan  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. 

Hal tersebut terungkap dalam sesi tanya jawab pada hari kedua Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Sulawesi Tengah  di Hotel Santika, Senin Senin (24/3/2014).

Menurut sejumlah bupati, secara umum Sulteng  belum mampu menyongsong MEA, karena masih minimnya infrastruktur di beberapa Kabupaten seperti Morowali, Banggai, Poso, Buol dan Banggai Laut.

Bupati Banggai Sofyan Mile mengatakan, menyangkut masalah ekonomi terbuka,  kita akan diperhadapkan dengan masalah yang tidak mungkin selesai dalam waktu singkat. Kita diperhadapkan dengan kendala infrastruktur, perbankan, energi listrik penopang ekonomi wilayah masih sangat minim di wilayah ini. Ini penting bagi pengambil kebijakan di daerah

“Melihat kondisi perekonomian dan pembangunan infrastruktur, perlu dilakukan  antisipasi menghadapi ekonomi dunia yang dulu disebut globalisasi ekonomi dunia. Indonesia mengangkat ini sebagai sebuah tema yang kecil dengan masyarakat ekonomi Asia,” ujarnya.

Dikatakannya, bila hal tersebut dipaksakan kita benar-benar beluym siap. Sulawesi Tengah belum bisa bersaing dengan Jawa Timur.

Senada dengan Sofyan Mile, Wakil Bupati Morowali juga mengeluhkan minimnya infrastruktur salah satunya dua kecamatan di daerahnya, yakni Kecamatan Menui Kepulauan dan Menui Selatan sampai saat ini masih belum memiliki perbankan yang bisa melayani masyarakat.

Sementara  Bupati Buol Amiruddin Rauf mempertanyakan apakah dengan pasar bebas ini kita menjadi pemain atau korban liberalisme. “Bagaimana kita bisa bersaing hata dengan wilayah dalam negeri seperti Surabaya. Ekonomi dan infrastruktur kita belum  memadai,” kata Bupati Buol Amiruddin Rauf sambil mencontohkan listrik dan biaya transportasi sebagai kendala terbesar.


Harus Siap

Sementara Pungki Sumardi yang mewakili Bappenas RI  mengatakan, Sulteng harus siap pemberlakuan MEA pada 2015 mendatang. Konsekwensinya Sulteng harus siap dengan masuknya dokter, guru dan profesi lain dari luar negeri untuk bekerja di daerah, yang tidak bisa dihambat.

Musrenbang Sulawesi Tengah di hari kedua ini mendengarkan pemaparan dari narasumber diantaranya  Bappenas RI, Bank Indonesia Palu dan DPRD Sulawesi Tengah.***

sumber: metrosulteng.com
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger