>
Headlines News :
Home » , » Proyek "Abadi" Kebun Kopi, Buka-tutup Jalan Dikeluhkan Warga

Proyek "Abadi" Kebun Kopi, Buka-tutup Jalan Dikeluhkan Warga

Written By Unknown on Selasa, 25 Februari 2014 | 13.16.00

Seorang pengawas pekerjaan jalur Kebun Kopi dari kontraktor  memegang sepotong kayu, berusaha menghalau pengguna jalan yang akan menerobos saat sebuah mobil ambulans akan diberi kesempatan melintas di jalan itu, Sabtu (22/2) (foto:antarasulteng.com)
Palu, Jurnalsulteng.com - Warga yang sering melintas di ruas jalan Kebun Kopi yang menghubungkan Kota Palu dan Parigi, Sulawesi Tengah, mengeluhkan sering tidak konsistennya jadwal buka-tutup jalur tersebut untuk kepentingan pekerjan jalan sehingga merugikan pengguna jalan.

"Kita maklumi kalau jalan ini harus dibuka-tutup agar kontraktor bisa bekerja cepat menyelesikan pekerjaan, tapi tolong, jadwalnya jangan maju-mundur agar pengguna jasa bisa mengatur waktu perjalanan," kata Mansyur, seorang pengemudi mobil Palu-Parigi  di lokasi proyek peningkatan jalan itu pada, yang dilansir antarasulteng.com.

Mansyur yang mengaku sering mengantar pejabat dan pengusaha untuk berbagai urusan itu mengatakan bahwa sesuai pengumuman yang disebarkan kepada masyarakat, poros jalan nasional yang menghubungkan Kota Palu dengan berbagai provinsi di Sulawesi dan sejumlah kabupaten di Sulteng itu tiap hari ditutup pada pukul 07.00 WITA sampai 12.00 dan 14.00 sampai 17.00 WITA.

"Namun seringkali jadwal itu dimajukan atau dimundurkan sehingga pengguna jalan sering terhenti terlalu lama di lokasi pekerjana jalan," ujarnya.

Pada Sabtu (22/2/2014) itu, Mansyur mengaku berangkat dari Parigi pukul 11.30 WITA dengan harapan akan melintas di lokasi proyek sebelum pukul 14.00 WITA, tapi namun ternyata, pukul 13.30 WITA, jalan sudah ditutup, sehingga terpaksa harus terhenti di lokasi selama tiga jam sampai pukul 17.00 WITA.

"Menurut informasi yang kami terima di lokasi proyek, petugas setempat mempercepat penutupan jalan dari seharusnya pukul 14.00 menjadi pukul 13.30 karena sebelumnya mereka mempercepat pembukaan jalan dari seharusnya pukul 12.00 WITA menjadi pukul 11.00," ujarnya.

Ia berharap waktu buka-tutup dilaksanakan dengan konsekuen agar tidak merugikan masyarakat yang telah berusaha untuk menyesuaikan waktu perjalanannya dengan tepat.

Keluhan yang sama juga dikemukakan sejumlah pengemudi truk dan pengguna sepeda motor yang sedang antre menunggu pembukaan jalan di lokasi itu.

Seorang petugas keamanan perusahaan di lokasi proyek mengakui bahwa buka-tutup jalan sering tidak tepat karena disesuaikan dengan kondisi pekerja, medan pekerjaan, peralatan yang dipakai dan cuaca.

"Tapi kami selalu berusaha agar waktu bukanya yang dipercepat dan waktu tutup diperlambat, sehingga ada kelonggaran bagi pengguna jalan. Namun kadang kala memang terjadi hal sebaliknya, tapi itu jarang terjadi," kata pria berkumis tebal itu.

Ia mengakui bahwa perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut sedang mengejar target penyelesaian pekerjaan sebab saat ini, setiap hari perusahaan didenda jutaan rupiah karena target waktu penyelesaian proyek telah terlewati.

Kementerian Pekerjaan Umum sedang mengerjakan proyek perbaikan jalan trans Sulawesi di poros Kebun Kopi tersebut yang mengalami longsor pada musim hujan bulan Januari 2014.

Sebanyak tujuh kendaraan berat yang terdiri atas buldozer dan excavator sedang mengeruk tebing jalan untuk memperlebar badan jalan di sekitar kilometer 45 dari arah Kota Palu ke Parigi tersebut.

Buka tutup jalan di poros jalan nasional paling padat di Sulawesi Tengah itu sudah berjalan hampir setahun terakhir karena banyaknya titik pelebaran jalan baik untuk kepentingan peningkatan maupun penanganan bencana alam (longsor) yang menelan dana APBN lebih dari Rp100 miliar.(ant)

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger