Wakil Ketua Forum Pemekaran Kabupaten Donggala Utara Usman di Palu, Kamis (20/6), mengatakan, deklarasi tersebut rencananya akan berlangsung Minggu (23/6) di Tambu, Kecamatan Balaesang.
"Undangan sudah beredar. Pertemuan ini tidak saja dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat tapi juga dari kalangan akademisi dari Donggala Utara," kata Usman.
Deklarasi tersebut rencananya berlangsung di lapangan terbuka dan dihadiri sekitar 2.000 undangan perwakilan dari lima kecamatan di wilayah itu yakni Balaesang, Balaesang Tanjung, Dampelas, Sojol dan Sojol Utara.
Usman mengatakan, inisiatif pembentukan wilayah tersebut berasal dari masyarakat dan tokoh-tokoh dari wilayah kecamatan tersebut karena selama ini perjuangan pembentukan Kabupaten Pantai Barat berpisah dari Donggala tak kunjung terealisasi.
"Kalau pun terealisasi akses pelayanan kami di wilayah Donggala Utara tetap saja jauh. Sehingga Kabupaten Pantai Barat dari akses pelayanan sama saja ketika ibu kota Donggala di Banawa," katanya.
Dia mengatakan saat ini Forum Pemekaran Kabupaten Donggala Utara sudah menyiapkan kajian akademis terhadap rencana pembentukan daerah otonom baru tersebut.
Dia mengatakan dari jumlah penduduk, luas wilayah, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia serta jumlah kecamatan sudah memenuhi syarat. Apalagi secara geografis, wilayah Donggala bagian utara tersebut selama ini jauh dari pusat pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten.
Secara geografis untuk berurusan ke ibu kota Kabupaten Donggala di Banawa, mereka harus melewati ibu kota provinsi sehingga dari aspek pelayanan sangat memungkinkan Donggala Utara dibentuk menjadi daerah otonom, katanya.
Usman mengatakan pembentukan Kabupaten Donggala Utara tidak akan mematikan kabupaten induk karena dari luas wilayah dan jumlah penduduk kabupaten induk jauh lebih besar.
Saat ini jumlah kabupaten/kota di Sulawesi Tengah sebanyak 13, dua diantaranya disahkan menjadi daerah otonom pada 2013 yakni Banggai Laut dan Morowali Utara.***
sumber: antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar