>
Headlines News :
Home » » New Way Palu Kota Jasa

New Way Palu Kota Jasa

Written By Unknown on Rabu, 02 Maret 2016 | 13.15.00

Oleh: Andono Wibisono
Tumbelaka - Kampung Nelayan sepanjang 5,8 KM


Di tengah Jokowi pengenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia Kawasan Timur. Tahun 2016 ini, APBN RI 60% dialokasikan ke infrastruktur Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Sulteng kini memiliki visi yang dapat disarikan 'Berdaya saing' produk alamnya, holtikultura, produksi peternakan, & SDA lainnya.

Gayung pun bersambut, Palu kini visi-nya Palu Kota Jasa Berbudaya, Beradat Berlandaskan Iman dan Taqwa. Kedua visi ini setali dua uang. Atau simbiosis mutualistik.

Sulteng provinsi, Palu ibukota provinsinya. Simpel untuk Produk berdaya saing tentu pemprov mulai menyiapkan strategi & kebijakan ke arah sana melalui Rentra (sumbernya RPJMD) di kab/kota.

Untuk mengawinkan dua kepentingan yang bersimbiosis itu, Palu harus benar" menjadi pintu masuk & keluar produk Sulteng berdaya saing khususx dari Wilayah Barat. Bila di Timur Sulteng ada beberapa pelabuhan yang juga besar yaitu Pelabuhan Luwuk, Kolonodale dan Banggai Laut serta Pelabuhan Peling.

Khusus Palu sebagai kota Jasa & pendukung Sulteng berdaya saing  sejak kini harusx sdh menyiapkan RPJMD (karena RPJMD kepemimpinan Rusdi Mastura sdh selesai). Dari RPJMD itulah akan melahirkan Rentra hingga dapat di-break down hingga pada turunan aplikakatif regulasi yaitu RKD dan APBD 'Palu Kota Jasa'
Waktu 6 (enam) bln saat ini momentum untuk melakukan hal itu. Karena birokrasi kota seyakin-yakinnya saya pastikan belum memahami 'roh visi misi' baru itu.

Reformasi birokrasi jalan bila mesin birokrat itu seirama dalam menyanyikan sebuah lagu dalam sebuah Orkestra.

Kini seluruh produk wilayah dari dan ke Kabupaten Donggala menuju atau keluar Kota Palu serta sebaliknya dari provinsi tetangga Sulbar dan wilayah Kabupaten Parigi banyak tertumpu pada titik Pelabuhan Pantoloan & pelabuhan rakyat Wani dan Labuan. Potensi dampak  transportasi produksi ini hingga kini belum ada data yg bisa jadi acuan.

Kedua; volume kendaraan roda empat lebih tinggi menggunakan jalan Trans Sulawesi wilayah pesisir Teluk Palu. Padahal kini Palu mulai dihantui dampak baru tingginya mobilitas kendaraan roda empat dan dua yaitu 'kemacetan'

Ketiga; Walikota Palu Hidayat dalam sebuah diskusi dengan penulis bercita-cita menciptakan ruang baru wisata Teluk Palu. Artinya ada beberapa zona jalan milik kota yang kini melingkar akan spesifik lokasi wisata & lokasi kuliner baru. Artinya akses kendaraan transportasi produksi selama ini akan menjadi problem baru.

Sudah waktunya dipikirkan sejak saat ini yaitu sebuah  New Way (Jalan Baru) di Sulteng & Palu 20 tahun ke depan. apa itu?

■ Jembatan Teluk Palu (Tumbelaka - Kampung Nelayan) sepanjang 5,8 KM
■ Pembanding; jembatan Surabaya - Madura panjang 5,2 KM
■ Ambon (seperti dalam gambar) sudah merealisasikan.
■ Mengkaji secara detail; potensi ekonomi, sosial, lingkungan, & keamanan Teluk Palu.


Songgompoasi
Semoga dapat menjadi inspirasi & motivasi kita untuk daerah kita tercinta.(***)
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger