Jamil M. Syah |
Palu, Jurnalsulteng.com- Konsolidasi yang digagas DPC Partai Demokrat Kabupaten Donggala dengan menghadirkan seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) dan ranting se-Kabupaten Donggala di Amazing Beach Resort, Sabtu (5/3/2016) pekan lalu, dinilai hanya akal-akalan dan melanggar AD/ART, bahkan melecehkan marwah partai.
(Baca Juga: Jelang Muscab, Arifudin Menguat )
"Konsolidasi itu hanya akal-akalan. Apalagi, konsolidasi tersebut berbau transaksional," kata salah satu kader Demokrat Donggala Jamil. M Syah, Senin (7/3/2016).
Menurut Jamil mestinya DPC Donggala dan DPD Demokrat Sulteng memahani aturan main Partai Demokrat tidak serta merta melakukan pertemuan tanpa mengantongi legalitas. Perlu di pahami, saat ini struktur pengurus DPD Demokrat Sulteng, masih demisioner dan belum memiliki legalitas hukum untuk melakukan pertemuan apalagi konsolidasi pra Muscab.
"Langkah-langkah ini sangat disayangkan, karena konsolidasi transaksional sangat terang benderang. Bahkan ada salah satu kandidat ketua mengklaim telah mendapat didukungan dari Bupati Donggala," papar Jamil yang juga tokoh pemuda pantai barat.
Menurut Jamil mestinya DPC Demokrat Donggala menunggu pelantikan pengurus DPD Demokrat Sulteng yang definitif, baru kemudian meminta arahan. Bukan malah menggelar konsolidasi, sementara disatu sisi pengurus DPD Demokrat Sulteng baik secara defacto maupun dejure belum memiliki legalitas.
Karena itu menurut Jamil, untuk menyelamatkan marwah partai di bumi Sulteng, Ketua DPD Demokrat Sulteng terpilih Anwar Hafid perlu mengambil langkah-langkah konstruktif agar apa yang dilakukan kader dan pengurus di daerah sejalan dengan keinginan Ketua DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diberitakan sebelumnya, dalam silaturahmi dan konsolidasi tersebut muncul empat calon ketua yakni Arifuddin Hatba, Kaharuddin Katjo, Mohamad Nasir serta Nurdin Usman yang sudah memaparkan program dan visi misi jika terpilih sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Donggala.
Konsolidasi tersebut juga dihadiri fungsionaris Demokrat Sulteng seperti Zulfakar Nasir yang juga anggota DPRD Sulteng, H. Rasyid Pusadan serta Hidayat Pakamundi.(***)
Penulis; Agus M
Editor; Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar