Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola melepas lomba perahu dayung tradisional di Pantai Kampung Nelayan Kota Palu, Sabtu (27/2/2016). (Foto;kabarselebes.com) |
Palu, Jurnalsulteng.com- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Longki Djanggola mengatakan, moment Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan kesempatan untuk menjadikan Sulteng sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan.
"Ini momen yang sangat langka. Mari kita manfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisata. Mudah-mudahan dengan momen GMT ini, semua daerah di Sulteng yang dilintasi gerhana bisa semakin dikenal," kata Longki pada peluncuran paket wisata Gerhana Matahari Total (GMT) di Pantai Kampung Nelayan, Kota Palu, Sabtu (27/2/2016) pagi.
Fenomena langka dan akan terjadi pada 9 Maret, Pukul 09:58 WITA. Dari 12 propinsi yang akan dilewati GMT, terdapat tujuh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah yang dapat menikmati fenomena langka ini.
“Kebetulan GMT kali ini hampir melewati tujuh kabupaten dan Sulawesi Tengah menjadi propinsi paling besar menikmati gerhana matahari total. Jika di daerah-daerah lain hanya melewati daerah kecil, bahkan melewati lautan dan tanpa penghuni. Tetapi di Sulawesi Tengah, seluruh lintasan gerhana merupakan daerah pemukiman,” terang Longki.
Karena itu kata Longki, ia sangat mengapresiasi keterlibatan dan partisipasi instansi pemerintah maupun swasta maupun yang turut mendukung terselenggaranya event pariwisata gerhana matahari total.
Menurut Longki, kegiatan ini juga menjadi bagian dari sadar wisata yang dilakukan dan sangat penting dalam upaya menjadikan Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan.
Longki Djanggola mengatakan penerapan sapta pesona dan aksi sadar wisata terus diupayakan dan ditingkatkan dengan mengarah pada tujuan yang lebih nyata yakni meningkatkan kesejahteraan.
“Masyarakat menjadi unsur penting dan pemangku kepentingan bersama dengan pemerintah dapat bersinergi melaksanakana dan mendukung kepariwisataan. Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan harus memperhatikan kondisi, potensi dan masyarakat, baik sebagai subjek atau pelaku maupun penerima manfaat dalam pengembangan kepariwisataan,” tutup Longki Djanggola.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Sulteng Norma Marjanu mengatakan, peluncuran paket wisata GMT sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat, sadar wisata dan aktif, menyukeskan festival GMT, meningkatkan daya saing produk dan promosi pariwisata.
Sejumlah paket kegiatan diselenggarakan dengan melibatkan ratusan warga di wilayah Palu Barat dan Palu Timur, lomba dayung tradisional. (Trs/*)
0 komentar:
Posting Komentar