>
Headlines News :
Home » , » Tertidur, Menhan Korut Diduga Dieksekusi

Tertidur, Menhan Korut Diduga Dieksekusi

Written By Unknown on Rabu, 13 Mei 2015 | 21.41.00

Rezim Kim Jong-un disebut telah mengeksekusi Hyon Yong Choi, 66, (kanan) atas tuduhan pengkhianatan dan sikap tidak hormat pada pemimpin tertinggi negara. [Foto: Reuters]


Seoul, Jurnalsulteng.com- Diduga ada alasan-alasan khusus mengapa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeksekusi mati menteri pertahanannya sendiri dengan cara sadis. Selain karena tuduhan pengkhianatan, Hyon Yong Chol, dinilai tidak sopan dan hormat lagi pada pemimpin tertinggi yang sudah dianggap manusia-setengah-dewa itu.

Diberitakan Reuters, eksekusi pria 66 tahun itu disampaikan oleh badan intelijen Korea Selatan, NIS, dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen di Seoul, Rabu (13/5/2015). Hyon disebut dieksekusi di depan ratusan orang menggunakan senjata berat anti-pesawat tempur.

Belum diketahui bagaimana NIS mendapatkan laporan itu dan konfirmasi media untuk peristiwa ini mustahil dilakukan karena Korut sangat tertutup.

Anggota parlemen Korsel mengatakan bahwa Hyon yang terakhir terlihat berbicara di konferensi keamanan di Moskow, April lalu, ditahan karena memperlihatkan sikap tidak hormat pada Kim.

Salah satunya, dia pernah tertidur dalam sebuah acara militer yang dihadiri juga oleh Kim.

Selain itu, Hyon beberapa kali menyampaikan keluhannya terhadap kebijakan Kim dan kerap tidak patuh. Dia ditahan bulan lalu dan dieksekusi tiga hari kemudian tanpa diadili terlebih dulu.

Hyon menemui ajal di hadapan regu tembak di Area Pelatihan Militer Kanggon, sekitar 15 kilometer utara Pyongyang. Menurut citra satelit yang diperoleh Komite HAM Korea Utara yang berbasis di AS, lapangan tembak itu pernah digunakan pada Oktober tahun lalu.

Komite ini mengatakan, eksekusi yang dilakukan di tempat ini menggunakan senjata anti-jet tempur ZPU-4. Target diposisikan 30 meter dari senjata yang bisa memuntahkan peluru hingga jarak 8.000 meter tersebut.

Rezim Kim telah sering mengeksekusi pejabat, bahkan kerabatnya sendiri, yang dianggap pembangkang. Menurut NIS, tahun ini ada 15 pejabat senior Korut yang dieksekusi karena menentang perintahnya. Total sejak menggantikan ayahnya pada 2011, Kim telah mengeksekusi sekitar 70 pejabat.

Tahun 2013, Kim mengeksekusi mati pamannya sendiri, Jang Song Thaek, orang nomor dua di pemerintahan Korut. Jang yang dianggap berkhianat dihukum mati bersama sekitar 30 ajudannya.

Kendati tindakan semena-mena ini kelewat batas, namun pemberontakan atau revolusi di pemerintahan Kim sepertinya masih lama terwujud.

"Politik internal Korea Utara sangat labil belakangan ini. Namun tidak ada bahaya yang nyata bagi kepemimpinan Kim Jong Un yang bisa menggoyang stabilitas rezimnya," kata Michael Madden, ahli kepemimpinan Korea Utara di lembaga think tank 38 North.[***]

Sumber; CNNIndonesia
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger