Menuju Indonesia Kuat Bersama Energi Kebenaran Hati Tommy Soeharto

Tommy Soeharto

Jakarta, Jurnalsulteng.com- Walaupun Pemilihan Presiden (Pilpres) masih 4 tahun lagi, namun sejumlah tokoh dinegeri ini mulai mengambil langka kongkrit mempersiapkan diri ikut bertarung memperebutkan RI 1 pasca Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Gerakan merebut simpati hati nurani rakyat gencar dilaksanakan oleh orang-orang terdekat atau para relawan dan pengagum calon presiden tersebut. Sebut saja Hutomo Mandala Putra atau yang akrab dipanggil Tommy Soeharto, putra Presiden Republik Indonesia ke 2 HM Soeharto yang kini mulai ramai dibicarakan. Bukan hanya karena kontroversi kehidupan pribadinya, tapi disaat Partai Golkar dirundung masalah internal, tiba-tiba nama Tommy Soeharto mencuat kepermukaan, karena dianggap bisa menjadi alternative penyelamat Partai bentukkan ayahnya.  

Ilham Ilyas, tokoh muda ibukota yang juga aktif diberbagai organisasi mengatakan sebagai warga Negara Republik Indonesia memiliki hak untuk berpendapat, sehingga dirinya bisa berpendapat bahwa Tommy Soeharto layak dan berpeluang menjadi Presiden RI ke 8.

Penilaian itu tidak mengada-ada, sebab didasari Tommy Soeharto yang menjadi Putra Mahkota Cendana sudah cukup merasakan manis pahitnya dua zaman yakni zaman orde baru dan reformasi. “ Tommy sangat matang dalam  tempahan penguasaha orde baru Soeharto, sehingga dinilai piawai dalam menghadapi kondisi perpolitikan dalam dan luar negeri,” ungkap Ilham Ilyas pada Jurnalsulteng.com di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Ilham Ilyas menilai ada fitrah kepemimpinan yang ada pada diri Tommy Soeharto. Fitrah itu akan membawanya menjadi Pemimpin yang berhasil dicintai oleh rakyatnya dan disegani oleh dunia luar. Fitra itu membawanya dia berani. Karena berani merevolusi mental dari sikapnya di masa orde baru ke orde reformasi.

“Fitrahnya Tommy Soeharto akan membawanya jadi Presiden RI ke 8,” ujar Ilham yang telah rela berkeliling Indonesia untuk mensosialisasikan serta menjaring dukungan dari masyarakat Indonesia untuk mendorong Tommy Soeharto untuk bertarung pada Pilprers 2019.  

Ilham Ilyas (kiri) bersama penulis, Burhan Jawachir.

“Saya menggangap sosok yang paling tepat memimpin Indonesia ke depan ada pada diri sang pangeran Cendana, mengingat persoalan wawsan kepemimpinan Tommy  tidak dapat diragukan lagi,”ucapnya.

Diakui Ilham kalau apa yang dilakukannya ini belum pernah ataun tanpa sepengatahuan dari Tommy Soeharto. “Saya belum pernah minta izin. Namun, sebagai warga negara punya hak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul dan berserikat dan itu dijamin dalam UUD 1945 pasal 28. Dan sebagai warga negara saya punya kewajiban terhadap negara ini. Hal itu juga ada di pasal 30 UUD 1945, jadi sah-sah saja saya lakukan ini,” cetus Ilham.

Ilham Ilyas mengakui apa yang dilakukannya itu bersumber dari hatinya, bahkan dia menyangkal jika dianggap menjadi orang  titipan atau memiliki motivasi tertentu untuk mendorong Tommy jadi Presiden pada tahun 2019 kelak.

Bahkan dia menyangkal saat dirinya dianggap orang politik. “Ini murni dari hati saya, saya bukan orang politik atau memiliki motivasi tertentu, ini dari hati saya paling dalam untuk mendorong orang ini, mungkin ini orang yang dirahmati Allah, untuk Indonesia,” yakinnya.

Sebagai bentuk keseriusannya menjaring dukungan di daerah-daerah, Ilham Ilyas telah membentuk suatu wadah aspirasi yang bernama Suara Hati Rakyat, dengan motto Pejuang Kemaslahatan Rakyat.[Bur]


Editor; Lauza Faiz