>
Headlines News :
Home » , » Gapura: Turunkan Rezim Jokowi-JK

Gapura: Turunkan Rezim Jokowi-JK

Written By Unknown on Senin, 06 April 2015 | 18.26.00

Ratusan massa Gapura melakukan aksi pra kondisi menjelang aksi besar-besaran Mei Menggugat, Senin (6/4/2015).  Aksi Gapura ini juga menolak rencana kedatangan Jokowi di Kabupaten Morowali. [Foto: Mahbub/JurnalSulteng]


Palu, Jurnalsulteng.com- Penolakan menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Morowali kian intens disuarakan Gerakan Aktivis Palu untuk Rakyat (Gapura) Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan melakukan aksi demonstrasi, Senin (06/4/2015). Bahkan aksi Gapura kali ini disertai dengan tuntutan turunkan rezim Jokowi-JK.
(Baca: Tolak Kedatangan Jokowi di Morowali )

Massa Gapura melakukan long march dari dari Taman Gor, Kota Palu, menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sulawesi Tengah, jalan Samratulangi, .

Aksi atusan pengunjuk rasa dari berbagai elemen kampus di Kota Palu yang tergabung dalam Gapura ini membagikan selebaran kepada masyarakat yang melintas.

Dalam selembaran yang dibagikan Gapura menyampaikan protes serta kritikan terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang pro neoliberalisme alias antek asing.

Setelah sampai di depan Gedung DPRD Sulteng, massa demonstrasi membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Turunkan rezim Jokowi sekarang juga'.

Selain itu, Gapura juga mempertegas menolak kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Morowali, Sulteng.

Aksi demonstrasi kali adalah bagian dari rangkaian pra kondisi aksi nasional menuju Mei menggugat turunkan rezim Jokowi-JK. (Baca Juga: Pena 98 Kebakaran Jenggot )

Menurut Devisi Agitasi dan Propaganda Gapura, Andrie Wawan, mengatakan situasi pemerintahan Jokowi saat sudah sangat memprihatinkan.

Menurutnya, belum hilang dari ingatan rakyat Indonesia usai dilantik, Jokowi menolak keras kendaraan baru untuk pejabat. Namun beberapa hari lalu Jokowi menandatangani Pepres tentang tunjangan DP kendaraan pejabat yang ditandangani 20 Maret lalu, meski telah dicabut kembali akibat desakan publik.

"Kami tidak akan rela Bumi Tadulako di datangi antek asing," ujar Andrie dalam orasinya.

Pemerintahan Jokowi-JK kata Andrie sarat akan kepentingan negara-negara imprealisme. Karena itu, kedatangan Jokowi ke Morowali adalah bagian dari rentetan perampokan Sumber Daya Alam (SDA) di Sulteng.

"Kami dari Gapura mengajak seluruh, mahasiswa, buruh, nelayan, elemen masyarakat, bersama-sama untuk menolak kedatangan Jokowi, karena kedatangan Jokowi di Sulawasi Tengah khususnya Morowali untuk membawa kepentingan asing menguras sumber daya alam bumi tadulako," tandasnya.

Andrie menambahkan konsep Tri Sakti yang diusung Jokowi-JK hanyalah konsep pencitraan kepada rakyat Indonesia, tapi aplikasinya tidak seperti yang dilakukan pendahulunya, yaitu bung Karno, dimana konsep itu telah dirasakan oleh rakyat Indonesia kala itu.

"Maka dari itu, kami menilai pemerintahan Jokowi-JK sudah menipu rakyat Indonesia. Saatnya rezim ini diturunkan karena tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Semua harga melambung jauh akibat kebijakan pemerintah yang pro neoliberalisme," tegas Andrie.

Pantauan Jurnalsulteng.com, kurang lebih satu jam melakukan orasi di depan gedung Deprov Sulteng, massa kemudian Gapura membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.[Bob]


Editor: Sutrisno

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger