![]() |
Salah satu Anggota DPRD Donggala dalam rekaman CCTV tampak
duduk di atas meja ajudan bupati. [Foto: Mahbub/JurnalSulteng]
|
Menurut Kasman, saat kejadian (Senin, 6/4/2015), ajudannya yang saat itu menemui rombongan memberi saran agar menunggu karena bupati sedang rapat bersama staf, sekda, asisten, Bappeda dan Inspektorat karena akan beberapa saat kemudian akan menerima tamu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Sulteng. Kedatangan BPK tersebut sudah terjadwalkan sebelumnya. Bahkan saat itu, tamu dari BPK sedang dalam perjalanan menuju kantor bupati.
"Ajudan saya menyampaikan pada mereka sebaiknya menunggu di luar, karena masih ada rapat dan akan menerima tamu yang sudah terjadwal. Semua yang datang kan harus antri, bukan seenaknya sendiri begitu," jelas Kasman, di ruang kerjanya, Selasa (7/4/2015).
Sejumlah anggota legislatif Donggala bersama masyarakat yang datang tersebut bermaksud membawa Keputusan Musyawarah Besar (Mubes) Forum pemekaran Donggala Utara (DUTA) yang digelar pekan lalu. Namun sayangnya, rencana kedatangan rombongan itu tidak disampaikan sebelumnya. "Mereka juga tidak memeberitahukan sebelumnya, baik melalui surat resmi ataupun secara lisan. sementara saya sudah menyanggupi menerima tamu dari BPK. Kalau mau mestinya yaa sabar, bukan langsung bicara di media bilang saya mengusir," jelas Kasman.
Bahkan kata Kasman, cara mereka datang juga tidak pakai aturan. Sebagai bukti, Kasman memerintahkan stafnya untuk memutar kembali (replay-red) rekaman CCTV di ruang tunggu yang dijaga ajudan dan Satpol PP. Dalam rekaman CCTV yang di-replay, terlihat salah seorang anggota dewan yang menyertai rombongan duduk di atas meja. "Dimana etikanya mau bertamu kalau seperti itu. Meski mereka itu ajudan dan penjaga pintu, mereka itu juga manusia yang patut dihargai. Bukan seenaknya duduk di atas meja begitu," ujar Kasman sembari menunjuk rekaman CCTV yang disaksikan sejumlah wartawan dan stafnya.
Sebelumnya diberitakan salah satu media lokal, Bupati Kasman Lassa mengusir Anggota Legislatif DPRD Donggala yang menyertai rombongan Forum Pemekaran Donggala Utara.
Tidak Tahu Regulasi
Dalam jumpa pers itu Kasman juga menegaskan, ia tetap menerima aspirasi rakyat, tetapi harus mengacu pada regulasi. Dikatakannya, seharusnya Forum Forum Pemekaran Donggala Utara (DUTA) mempelajari dulu regulasi yang ada.
"Jangan sampai nanti 'tabrak tembok' karena soal pemekaran sudah diatur dalam desain besar penataan daerah. Karena tidak tahu regulasi, yaa seperti ini jadinya," ujar Kasman.
Kasman Lassa mengaku akan menindaklanjuti keinginan pemekaran Donggala Utara, kalau sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Ikuti prosedur yang ada, jangan loncat begitu. Sekali lagi saya katakan, saya akan tandatangani rekomendasi pemekaran Donggala Utara, tetapi harus bersandar pada satu keputusan yang sudah ada di Kementerian Dalam Negeri," tegasnya.[***]
Wartawan/Editor: Sutrisno/Agus Manggona
0 komentar:
Posting Komentar