>
Headlines News :
Home » , » Tolak Sail Tomini, GRPM Ancam Demo Besar-besaran

Tolak Sail Tomini, GRPM Ancam Demo Besar-besaran

Written By Unknown on Selasa, 31 Maret 2015 | 20.51.00

Spanduk di sekretariat GRPM untuk menolak Sail Tomini 2015 di Kabupaten Parigi Moutong. [Foto: GRPM]


Palu, Jurnalsulteng.com- Ivent Sail Tomini yang akan diselenggarakan di Kabupaten Parigi Moutong September 2015,  kembali mendapat penolakan dari rakyat Parigi Moutong (Parmout).

Jika sebelumnya penolakan datang dari Persatuan Pemuda Tomini Raya (Permadani), kini giliran Gerakan Rakyat Parigi Moutong (GRPM) yang menyatakan menolak pelaksanaan Sail Tomini 2015 di Kabupaten Parmout. (Baca: Sail Tomini tak Didukung Publik )

Alasannya, GRPM menilai ivent Sail Tomini tersebut sarat dengan kepentingan para pejabat dan investor asing, yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Parmout.

"Kegiatan ini tidak untuk mensejaterahkan rakyat Parigi Moutong, melainkan hanya untuk memperkaya segelintir oknum pejabat daerah maupun pemerintah pusat," ujar Ketua GRPM, Sofyan Al-Bakhir dalam rilisnya yang diterima Jurnalsulteng.com, Selasa (31/3/2015).

Menurut Sofyan, kegiatan seremonial yang menelan dana APBN senilai Rp1,8 Triliun dan dana APBD Rp180 miliar itu akan sia-sia. Berkaca pada Sail yang telah di laksanakan di daerah kata Sofyan, kegiatan tersebut tidak memberikan dampak kesejateraan bagi rakyat dan dinilai gagal.

Sofyan mengatakan, dengan adanya ivent Sail Tomini timbul dugaan adanya monopoli pengadaan baligho sosialisasi sail Tomini kepada Kepala Bappeda Parmout, Hamka Lagala yang diberitakan beberapa media cetak dan online. "Ini baru sebagian kecil bentuk kerakusan pejabat pemerintah kita," imbuh Sofyan. (Baca: Kepala Bappeda Parmout Diduga Monopoli )

Belum lagi adanya dugaan, bahwa Sail Tomini hanya dijadikan pintu masuk salah satu perusahaan minyak bumi, yang akan berkolaborasi dengan salah satu pejabat  untuk mengeksploitasi minyak bumi di Parmout.

Selain itu kata Sofyan lagi, bentuk kebobrokan lain yang dilakukan pejabat di Kabupaten Parmout adalah soal kasus dugaan 23 titik bencana fiktif yang akan segera di ekspose Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng.

"Kalau tidak ada dugaan korupsi, tidak mungkin seorang Kepala Kejati menyatakan akan melakukan gelar perkara.  Ini juga sebagai bukti kebobrokan para pejabat yang ada di Kabupaten Parmout," jelasnya. (Baca Juga: Tangkap Bupati Parmout! )

Maka dari itu Sofyan mengatakan, GRPM dengan tegas menolak kegiatan Sail Tomini di Kabupaten Parmout, karena hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.

"Kedua, kegiatan ini tidak berdampak pada masyarakat bawah Kabupaten Parigi Moutong, yang masuk kategori tertinggal dari berbagai sektor. Sail Tomini juga hanya menguntungkan segelintir orang, terutama kalangan pejabat," tegasnya. (Baca: Sail Tomini Ajang Memperkaya Pejabat )

GRPM juga mendesak agar pemerintah provinsi meninjau kembali pelaksanaan Sail Tomini di Kabupaten Parigi Moutong. Bahkan, GRPM mengancam akan melakukan demo besar-besaran sebagai bentuk penolakan Sail Tomini.

"Kami akan melakukan aksi besar-besaran untuk melakukan penolakan ini. Saat ini kami sedang melakukan konsolidasi kepada Mahasiswa bersama rakyat Parigi Moutong," tegas Sofyan. [Trs/*]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger