Ilustrasi |
Demikian dikatakan anggota Komisi IV DPR, Ma’mur Hasanuddin melalui rilisnya yang dilansir Rakyat Merdeka Online, Selasa (25/11/2014).
"Kami memantau ada beberapa titik wilayah nelayan yang masih dapat dijangkau dengan komunikasi sederhana. Dan semua senada berkeluh kesah, kehidupan makin terpuruk dengan tingginya harga solar dan di sertai kelangkaannya," ujar Ma’mur dari Fraksi PKS DPR.
Ma’mur memantau beberapa wilayah seperti pantura yang meliputi Semarang, Kendal, Brebes sampai Tuban. Selain itu juga di teluk Lampung, Pelabuhan Ratu Sukabumi, Tasikmalaya, Bantan - Bengkalis, Dumai, dan beberapa wilayah lain di Indonesia timur, semua hampir sama, belum berani melaut karena berhitung akibat kenaikan solar dan kelangkaan solar.
"Yang kami pantau itu hanya sekelumit, di daerah-daerah yang tidak terjangkau lebih banyak lagi nelayan yang menjerit jika didatangi satu-persatu," paparnya.
Ma’mur meminta, pemerintah hendaknya menghentikan pencitraan tanpa hasil. Kalau mau pencitraan agar dibarengi dengan rasa aman dan nyaman yang dapat dinikmati seluruh masyarakat, bukan segelintir saja.[Rmol]
0 komentar:
Posting Komentar