 |
| Ilustrasi |
Kapolres Tolitoli AKBP Djamaluddin Farti, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Benar ada laporan itu, namun kita masih upaya untuk memberikan kesempatan diselesaiakan secara musyawarah. Kalau tidak ada kesepakatan dari mereka, yah kita akan lanjutkan untuk proses hukum," kata Djamaluddin yang dikutip dari Antara, Rabu (8/10/2014).
Kapolres mengatakan JU dilaporkan oleh Ade Wiyogo dalam dugaan penipuan.
Sementara itu Ade Wiyogo dihubungi terpisah mengatakan dirinya bersama dua orang rekannya menyetorkan uang sekitar Rp595 juta kepada JU.
Dana itu rencananya digunakan untuk lobi proyek di Jakarta. Namun sudah menjelang tiga tahun proyek yang dijanjikan tak kunjung ada.
Ade Wiyogo mengaku meras tertipu dan melaporkan kasus ini ke polisi.
Ade menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar tiga tahun lalu dimana JU meminta sejumlah uang kepada tiga orang pengusaha dengan jumlah kurang lebih Rp595 juta.
Dana itu kata Ade digunakan JU untuk membayar orang di Jakarta guna mendapatkan proyek.
Kasus tersebut dilaporkan ke Polres Tolitoli sekitar sebulan lalu.
"Uang itu dia ambil dengan janji proyek dan ada bukti terima uang. Namun setelah berselang, proyek yg dia janjikan itu tidak kunjung ada. Saya berupaya minta uang dikembalikan," katanya.
Dia mengatakan meskipun kasus ini sudah dilapor ke polisi pihaknya masih memberi waktu kepada JU untuk mengembalikan uang tersebut.
Sementara JU yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan bahwa uang itu diberikan kepada salah seorang penghubung di Jakarta.
"Betul pak uang itu saya berikan ke pusat kepada pak Rusmin sebagai kaki tangan di pusat," kata JU.
JU tidak menjelaskan siapa Rusmin tersebut. Menurut JU pihaknya sudah membuat kesepakatan bersama Ade Wiyogo untuk mengembalikan uang yang digunakan.
"Tidak ada masalah lagi, kita sudah ada kesepakatan untuk kembalikan uangnya," kata JU.[Ant]
0 komentar:
Posting Komentar