Ilustrasi |
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono, mengatakan kelompok kesehatan itu memberi andil sebesar 3,09 persen pada pembentukkan inflasi, namun bisa diimbangi dengan turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,52 persen.
Selama Juni 2014, katanya, terasa sekali adanya kenaikan harga obat-obatan dan biaya periksa dokter.
Selanjutnya indeks harga kelompok sandang mengalami kenaikan 1,28 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 1,17 persen, kelompok perumahan naik 0,78 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,04 persen.
Inflasi bisa sedikit diredam lagi dengan penurunan indeks harga berasal dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.
Priyono mengatakan dari 82 kota pantauan secara nasional selama Juni 2014, terdapat 76 kota mengalami inflasi dan enam kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 0,72 persen.
Inflasi di Kota Palu sendiri menduduki peringkat keenam secara nasional dan ketiga di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sementara itu, laju inflasi tahun kalender hingga Juni 2014 adalah 2,90 persen, sedangkan laju inflasi "year on year" (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 10,37 persen. (Ant)
0 komentar:
Posting Komentar