>
Headlines News :
Home » » Anggota Dewan Tertangkap Tangan KPK di Bali adalah Politikus PDIP

Anggota Dewan Tertangkap Tangan KPK di Bali adalah Politikus PDIP

Written By Unknown on Jumat, 10 April 2015 | 10.54.00

Ilustrasi [Merdeka.com]
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan sejumlah orang di Swiss Bel Hotel, Sanur, Bali, malam tadi. Berdasarkan informasi, salah satu orang yang tertangkap diduga anggota DPR dari PDI Perjuangan.

Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari saat dikonfirmasi membenarkan kalau kader mereka yang diciduk KPK. "Iya kader kita," ujar Eva yang dilansir merdeka.com, Jumat (10/4/2015).

Namun Eva enggan merincikan siapa kader partai berlambang banteng moncong putih itu. "Biar KPK nanti yang menjelaskan," katanya.

Sebelumnya, sejumlah orang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap yang berlangsung di Bali, Kamis (10/4) sore. Menurut rencana, seluruh pelaku akan diterbangkan ke Jakarta pagi ini.

"Direncanakan pagi ini, Jumat tanggal 10 April 2015 pukul 07.00 WIB akan dibawa ke Jakarta," ujar sumber merdeka.com di KPK, Jakarta, Jumat (10/4).

Dari informasi yang diterima, OTT ini berlangsung di Swiss Bel Hotel, Sanur, Bali terkait kasus penyuapan. Salah satu pelaku diduga merupakan anggota dewan.

KPK berhasil menyita barang bukti berupa uang USD 40 ribu. Uang ini diperkirakan untuk melakukan penyuapan kepada PN Jaksel.

PDIP mengonfirmasi salah satu anggotanya di DPR bernama Adriansyah ditangkap KPK itu terkait kasus suap.

Mengenai kasus yang menjerat Adriansyah, Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto menyebut dalam kasus pertambangan.

"Terkait penerbitan kuasa pertambangan," kata Bambang via pesan singkat yang dilansir merdeka.com, Jumat (10/4/2015).

Namun Bambang tidak menjelaskan lebih jauh kasus yang melibatkan Adriansyah. Yang jelas PDIP akan mengambil langkah tegas termasuk pemecatan jika Adriansyah terbukti terlibat kasus suap.

"Mahkamah Partai akan rapat meski demisioner. Saya yakin pasti dipecat," imbuh Bambang.

Penelusuran merdeka.com, Adriansyah sebelum menjadi anggota DPR periode 2014-2019, merupakan Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan selama dua periode, yaitu 2003-2008 dan 2008-2013. Dia juga merupakan ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan.

Kalimantan Selatan dikenal memiliki area tambang yang luas, terutama batu bara. Dalam biografi Adriansyah yang dikutip dari situs dpr.go.id, dia tercatat sebagai direktur PD Baramarta, sebuah perusahaan tambang yang berkantor di Kompleks Pangeran Antasari, No 36, Martapura, Kalimantan Selatan.***

Sumber: Merdeka
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger