 |
(Ilustrasi) salah seorang pemilih memasukkan surat suara usai
pencoblosan di salah satu TPS, Rabu (9/4/2014) (Foto: Trisno)
|
"Saya sudah konsultasi ke Bawaslu RI. Atas kasus di Parigi Moutong itu. Besok kami minta Panwas Kabupaten konsultasi ke KPU di sana dan memplenokan tiga TPS untuk pemungutan suara ulang," kata Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah Ratna Dewi Pettalolo di Palu, Kamis (10/4/2014) petang.
Dia mengatakan tiga TPS di Desa Ogo Alas tersebut yakni TPS 02, TPS 02 dan TPS 04 dengan jumlah pemilih 1.169 orang.
Ratna mengatakan PSU dilakukan karena saat hari pencoblosan desa itu diterjang banjir bandang.
"Sempat dilakukan pemilihan tapi hanya 391 orang. Selebihnya sekitar 778 orang tidak bisa datang karena dihalau banjir bandang," katanya.
"Hasil konsultasi ke Bawaslu RI itu kasusnya signifikan jumlahnya sehingga kami minta ke Panawaslu Parigi Moutong merekomendasikan pemungutan suara ulang," katanya.
Ratna mengatakan jika jumlah suara rakyat tidak disalurkan akibat bencana alam tidak signifikan maka tidak perlu dilakukan pemungutan suara ulang.
Dia mengatakan di Kabupaten Donggala juga terdapat sekitar 50 pemilih tidak bisa menyalurkan aspirasinya karena banjir dan angin puting beliung, tetapi karena jumlahnya tidak signifikan sehingga tidak perlu direkomendasikan untuk pemungutan suara ulang.
Saat pemungutan suara berlangsung, sejumlah daerah dilanda hujan dan angin puting beliung.
Hujan deras juga mengguyur Kota Palu, namun tidak menimbulkan banjir. Hujan hanya berlangsung beberapa saat saja sehingga cuaca cukup mendukung bagi warga ke TPS.
Sementara itu di Desa Siniu, Kecamatan Ampibabo, pada hari pungut hitung terjadi serangan angin puting beliung hingga menerbangkan sejumlah logistik pemilu namun dapat di atasi kembali setelah tiupan angin (ant)
0 komentar:
Posting Komentar