>
Headlines News :
Home » , » Realisasi Investasi KA Sulteng Tunggu Studi Kelayakan

Realisasi Investasi KA Sulteng Tunggu Studi Kelayakan

Written By Unknown on Jumat, 28 Juni 2013 | 11.48.00

Jurnal Palu- Rencana realisasi investasi rel kereta api dan agrobisnis kelautan di Sulawesi Tengah oleh Dragon Group of International Investment baru bisa dipastikan setelah perusahaan yang masuk dalam konsorsium tersebut melakukan studi kelayakan.

"Kami kembali ke Cina dulu, baru buat `feasibility study`," kata Presiden Direktur Dragon Group of International Investment Peter Chin Swee-Yin usai penandatanganan `Letter of Intent (LoI)` bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di Palu, Kamis sore.

Chin dalam keterangan persnya dalam bahasa Melayu mengatakan studi kelayakan tersebut membutuhkan waktu yang cukup karena kondisi geografis di Sulawesi Tengah memiliki banyak sungai dan gunung.

Dia mengatakan, setelah studi kelayakan itu dibuat, barulah bisa ditaksir berapa nilai investasi yang akan digelontorkan di Sulawesi Tengah untuk sejumlah bidang investasi.

Menurut dia, dana untuk membangun rel kereta api dan jenis investasi agrobisnis dan kelautan sudah siap.

Dia memperkirakan untuk rel kereta klasik membutuhkan anggaran sekitar Rp300 triliun. Sementara untuk rel kereta cepat sekitar Rp500 triliun dengan rute Palu-Mamuju-Makassar dan rute Palu-Kendari.

Chin mengatakan Dragon Group akan memprioritaskan pembangunan jalur kereta, namun tidak menutup kemungkinan akan berjalan bersamaan dengan industri agrobisnis, kelautan dan pembakit listrik tenaga air laut.

Mereka menilai Sulawesi Tengah yang berhadap dengan Selat Makassar berpotensi dibangun pembangkit listrik tenaga air laut.

Sementara untuk agrobisnis, mereka melirik ubi kayu, pohon jabon dan karet.

Chin mengatakan Dragon Group serius menanamkan modalnya di Sulawesi Tengah terbukti dengan ditandatanganinya LoI bersama sejumlah gubernur di Sulawesi.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan pemerintah daerah sangat membutuhkan investasi dari Dragon Group tersebut karena selama ini ongkos transportasi dari dan ke Sulawesi Tengah cukup tinggi.

Longki mengatakan modal transportasi kereta api lebih murah sehingga diharapkan mobilitas masyarakat lebih mudah dan cepat.

"Ini sangat membantu masyarakat kecil dalam pembiayaan transportasi," katanya.***


sumber;antarasulteng.com
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger