>
Headlines News :
Home » , » Kenapa Bukan SBY yang Umumkan Kenaikan Harga BBM?

Kenapa Bukan SBY yang Umumkan Kenaikan Harga BBM?

Written By Unknown on Sabtu, 22 Juni 2013 | 10.01.00

JURNAL JAKARTA - Ada yang menarik dari penyampaian penyesuaian tarif kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diumumkan pemerintah tadi malam.

Pengumuman kenaikan harga BBM semalam disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Lalu, di mana kah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Kepala Pemerintahan?

Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta Heri Budianto mengatakan, tradisi bukan presiden yang mengumumkan kenaikan harga BBM ini harus diubah. Teka-teki siapa yang akan mengumumkan kenaikan harga BBM dini hari tadi akhirnya terungkap kala Jero Wacik menyampaikannya ke publik.

"Sebelumnya sempat beredar siapa yang akan mengumumkan adalah Menteri Perekonomian, Menkominfo, Menkeu. Akhirnya pemerintah menunjuka Jero Wacik. Bila dilihat dari tata pemerintahan dan job desc, sudah tepat Jero Wacik yang mengumumkan.," kata Heri dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir Okezone, Sabtu (22/6/2013).

Hal tersebut kata Heri cukup beralasan. Pasalnya, kenaikan harga BBM eceran merupakan domainnya Menteri ESDM. Kendati demikian, sebenarnya publik menunggu SBY selaku Kepala Pemerintahan yang menyampaikan kenaikan harga BBM tersebut.

Memang, tradisi di pemerintahan sejak Orba terkait pengumuman harga BBM presiden tidak pernah mengumumkan. Tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini di pemerintahan SBY.

"Namun ada fenomena menarik lain yakni ketika harga BBM turun pada Desember 2008 dan Januari 2009 presiden langsung yang menyampaikan penurunan harga. Wajar kemudian publik menilai bahwa ekses politik juga mewarnai soal BBM termasuk front state (panggung) depan ketika harga BBM dinaikkan," kata dia.

Sehingga, dramaturgi politik terjadi juga tampak ketika pengumuman kenaikan harga BBM. Jika SBY langsung yang mengumumkan justru publik akan merespons positif. Sebab, di luar negeri kebijakan-kebijakan tidak populer disampaikan langsung oleh presidennya.

"Saya kira mestinya SBY mengambil momentum ini untuk mendongkrak kesan negatif pemerintahanya, karena harga BBM," pungkasnya.***

 
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger