BBM Naik, Tarif Angkutan Belum Ditetapkan

Jurnal Palu- Ketua DPD Organda Sulawesi Tengah Syamsuddin Aco mengatakan hingga kini pemerintah belum menetapkan tarif baru angkutan kota dalam provinsi (AKDP) di daerah itu.

"Yang baru ditetapkan adalah tarif baru untuk angkutan kota (angkot)," katanya di Palu, Rabu (26/6).

Ia mengatakan khusus tarif baru angkot di Palu sudah ditetapkan dan langsung diberlakukan sebesar Rp4.000 per orang dan pelajar/mahasiswa Rp3.000 per orang.

Sementara tarif baru AKDP masih sedang dibahas oleh sejumlah instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Organda, YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan juga perwakilan dari sopir.

Berapa kenaikanya nanti akan diperhitungkan dengan matang sehingga tidak merugikan para pengusaha angkutan dan juga tidak memberatkan bagi masyarakat.

Menurut dia, dalam setiap kali penyesuaian tarif tentu dilakukan secara bijak agar bisa diterima semua pihak.

Pemerintah tentu tidak akan merugikan pengusaha angkutan dan juga memberatkan para pengguna jasa moda transportasi.

Mengingat pemerintah belum menetapkan tarif baru, Syamsuddin mengimbau para pengusaha angkutan maupun sopir bis AKDP di Sulteng untuk tidak menaikkan tarif sepihak.

"Saya berharap pengusaha angkutan dan sopir bis AKDP di Sulteng menunggu tarif baru yang sementara ini dalam proses, meski harga BBM sudah naik sejak Sabtu (22/6) pekan lalu," harap Syansuddin.

Meski tarif baru belu ditetapkan namun pengusaha angkutan AKDP sudah mulai menaikkan tarif secara sepihak rata-rata 20 persen.

Untuk rute Palu-Beteleme, Kabuoaten Morowali, mislanya, tarif kini naik menjadi Rp150.000,00/penumpang yuang sebelum kenaikan harga BBM hanya Rp125.000.***

sumber;antarasulteng.com