>
Headlines News :
Home » , , » Kader PDIP-Demokrat Saling "Serang" di Medsos, IMDI Meradang

Kader PDIP-Demokrat Saling "Serang" di Medsos, IMDI Meradang

Written By Unknown on Sabtu, 20 Agustus 2016 | 16.42.00


Palu, Jurnalsulteng.com - Sekjen Insan Muda Demokrat Indonesia, Nurdin Usman, mengkalim akan mensomasi kader PDI Perjuangan Sulteng Ashar Yahya, karena dinilai menghina Ketua  Umum DPP Partai Demokrat,  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Somasi yang ditujukan kepada Ashar Yahya terkait dengan meme foto SBY bertuliskan "SBY Maling Bertopeng" yang diunggah di media sosial (Medsos) Facebook, Kamis (18/8/2016).

IMDI mengultimatum dalam waktu 2 x 24 jam, agar Ashar Yahya melakukan permintaan maaf terkait dengan postingan meme yang awalnya berupa perdebatan dengan salah satu Kader Demokrat Sulteng, Agussalim Faisal yang menggunakan akun Prodemokrat Amd.

Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka IMDI sebagai salah satu sayap Partai Demokrat secara klembagaan akan melakukan langkah hukum dengan melaporkan pelanggaran UU ITE.

Perdebatan tersebut terkait dengan postingan tautan video tentang mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Dalam tautan itu Ashar membuat caption:
Berkesempatan Bukalah Vidio Archandra di Amerika........Berkomen krn Kepentingan bagus, tp berkomen BUTA apalagi Komenx PENGAMAT pencari Nafkah di Air Keruh dan tipu daya Media itu BAHAYA..............
Nasi suda jdi Bubur.........

Atas postingan tersebut, Agussalim Faisal dengan menggunakan akun Prodemokrat Amd memberikan komentar kritis sehingga membuat perdebatan melalui komentar menjadi panjang dan melibatkan banyak akun.

Perdebatan pun menjadi panjang dan menimbulkan berbagai komentar beberapa orang. Hingga akhirnya Ashar memberikan komentar dengan memposting meme tentang SBY.

Meski awalnya saling beradu argumen secara logika, namun perdebatan tersebut berujung saling mengirimkan meme petinggi partai masing-masing.

Nurdin Usman kepada Jurnalsulteng.com mengatakan, somasi ini dilakukan sebagai pembelajaran agar tidak terjadi lagi penghinaan terhadap tokoh nasional yang juga mantan Presiden RI dua periode ini.

"Demokrat dan PDIP itu bersahabat, jangan membuat polemik yang dapat menimbulkan perikaian antar partai. Karena itu kami menginginkan saudara Ashar Yahya melakukan klarifikasi sekaligus permohonan maaf secara terbuka," ujar Nurdin.

Sementara itu, Ashar Yahya yang dikonfirmasi menolak melakukan permaintaan maaf, seperti yang diminta Sekjen IMDI. Bahkan siap menghadapi tuntutan melalui jalur hukum.

"Saya siap menghadapi tuntutan lewat jalur hukum. Saya tahu resikonya. Nanti saya juga akan buka-bukaan, siapa yang memulai," tegas Ashar.(***)

Rep/Red; Sutrisno
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger