>
Headlines News :
Home » , , » Venus dan Merkurius Terlihat Seperti Bintang saat GMT di Sulteng

Venus dan Merkurius Terlihat Seperti Bintang saat GMT di Sulteng

Written By Unknown on Kamis, 10 Maret 2016 | 14.46.00

Tampak titik putih kecil yang tertangkap kamera amatir saat GMT di Kota Palu. Penampakan seperti bintang tersebut ternyata adalah Planet Venus dan Merkurius. Foto diambil saat GMT Rabu (9/3/2016) dari Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.(Foto;Bimo)

Palu, Jurnalsulteng.com- Indahnya Gerhana Matahari Total (GMT) di Kota Palu, Rabu (9/3/2016) masih menjadi perbincangan masyarakat. Bahkan saat GMT di Kota Palu dan sekitarnya, terlihat seperti dua bintang yang berdekatan dengan matahari yang sedang tertutup bulan dengan sempurna.

Namun yang tampak tersebut ternyata adalah dua planet yakni Planet Venus dan Merkurius.

Hal tersebut diakui Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) yang mengamati fenomena GMT di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dalam pengamatan itu, mereka juga melihat keberadaan Planet Venus dan Merkurius saat terjadi totalitas.

Sebelumnya, penampakan dua planet itu telah disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Ketua LapanThomas Djamaluddin kemarin mengungkapkan saat GMT, Venus dan Merkurius terlihat. Tapi, penampakan Venus dan Merkurius ternyata tak disadari oleh masyarakat umum yang mengamati.

Nah, ternyata HAAJ menguatkan temuan pengamatan Lapan tersebut. Salah satu anggota HAAJ, Muhammad Rayhan mengatakan, Venus dan Merkurius terlihat jelas selama fase GMT, di Kabupaten Sigi sendiri, yang berlangsung 2 menit 31 detik.

"Venus pertama kali jelas terlihat. Berikutnya Merkurius yang lebih dekat dengan matahari," ucap Rayhan yang dilansir VIVA.co.id pada Kamis, 10 Maret 2016.

Rayhan mengatakan kedua planet tersebut terlihat di sisi sebelah barat matahari.

HAAJ, menjalani pengamatan dan pemotretan GMT di lapangan samping kantor kementerian Kabupaten Sigi di Jalan Raya Palu-Kulawi. Jumlah anggota HAAJ yang terlibat dalam pengamatan yaitu 20 orang dan dibantu oleh 10 orang tim Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Tadulako. Palu, Sulawesi Tengah.

"HAAJ menggunakan 2 teleskop besar dan 10 teleskop kecil sebagai instrumentasi pengamatan plus satu teleskop robotik besar dengan 4 kamera untuk keperluan penelitian dan pemotretan," kata pria yang juga staf Planetarium dan Observatorium Jakarta itu.(Trs/Vvn)
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger