Berkat GMT, Kota Palu Mendunia Tanpa Iklan

Jembatan Palu IV yang menjadi salah satu ikon Kota Palu.

Palu, Jurnalsulteng.com- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan Kota Palu tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk bisa dikenal dunia. Fenomena gerhana matahari total (GMT) yang terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016 membuat nama kota ini meroket.

"Kita bersyukur pada Allah karena GMT ini luar biasa dampaknya. Suatu promosi luar biasa karena fenomena alam, tanpa biaya tinggi, masyarakat dari luar negeri dan mana-mana datang," kata Longki yang dilansir Liputan6.com, Selasa (8/3/2016). 

"Dengan GMT ini Sulawesi Tengah, khususnya Palu, merasa dikenal dunia dan punya dampak ke ekonomi," kata dia.

Khusus di Palu, Longki menjelaskan hampir 3 ribu wisatawan mancanegara yang terdata. Turis yang terdata untuk menyaksikan gerhana matahari ini memiliki profesi sebagai peneliti dan ahli astrologi, beda dengan turis di Bali.

"Mereka bukan turis biasa, tidak seperti di Bali yang telanjang dan mabuk-mabukan. Mereka peneliti, terdidik dan ilmiah," ucap Longki.

Ribuan Aparat Dikerahkan
Sementara, emi keamanan ribuan aparat penegak hukum dikerahkan.

"Pengamanan event gerhana matahari total di Kota Palu melibatkan 1.348 personel Polri, TNI dan pemerintah daerah," kata Kapolres Palu AKB Basya Radiananda, Selasa (8/3/2016).

Menurut dia, polisi akan melakukan tindakan deteksi dini, preventif, serta penegakan hukum terhadap kejahatan yang terjadi selama gerhana matahari total.(***)