>
Headlines News :
Home » » Pangeran Cendana 'Digoda' Jadi Ketum Golkar

Pangeran Cendana 'Digoda' Jadi Ketum Golkar

Written By Unknown on Senin, 06 April 2015 | 16.16.00

Hutomo Mandala Putra
Jakarta, Jurnalsulteng.com-  Nama Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mulai diperhitungkan untuk diusung menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Anak bungsu dari Presiden kedua Soeharto itu dianggap punya magnet yang kuat di tengah prahara konflik yang terjadi di Partai Beringin.

Selama ini, Tommy Soeharto memang belum muncul ke permukaan secara langsung terkait konflik yang melanda Partai Golkar. Namun di dunia maya, pria yang sempat diju­luki sebagai Pangeran Cendana ini kerap melontarkan penda­patnya melalui akun twitter miliknya.

Bekas Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida menilai sosok Tommy Soeharto bisa masuk ke pusaran konflik internal partai Golkar sekaligus men­damaikan pihak-pihak yang bersengketa. Penilaian Ida itu didasari tentang adanya kabar bahwa Tommy menegur politikus Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai yang melakukan aksi pendudukan atas ruang fraksi partai berlam­bang beringin itu di DPR.

Menurut Ida, jika benar Tommy menegur keras Yorrys terkait kisruh perebutan ruang Fraksi Partai Golkar di DPR, maka hal itu hendaknya jadi catatan tersendiri yang harus dicermati. Sebab, kata Ida, peringatan dari Tommy itu bisa jadi merupakan ajakan bagi para fungsionaris Golkar untuk menunjukkan politik yang beradab dengan penuh kesantunan dan menjauhi prak­tik premanisme.

"Karena ketika satu pihak melakukan premanisme poli­tik, maka boleh jadi mencipta­kan luka berkepanjangan yang tak sehat bagi pihak lainnya," kata Ida yang dikutip dari Rakyat Merdeka Online.

Bekas Senator dari Sulawesi Selatan ini berpendapat, Tommy tak bisa dilepaskan dari warisan mendiang ayahnya, Soeharto yang berjasa besar mendirikan dan membina Golkar. Karena jasa Soeharto pula maka Golkar masih mampu eksis dan menentu­kan jalannya pemerintahan negeri ini.

"Tommy Soeharto, tentu saja masih sangat merasa memiliki partai politik yang dibesarkan oleh almarhum ayahnya itu, sehingga tak rela bila dirusak citranya oleh mereka yang hanya memanfaatkan Partai Golkar sekarang ini. Apalagi dengan cara-cara mengguna­kan premanisme," kata Ida.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, pernyataan Tommy itu memang bisa memberi efek psikologis di Golkar. Mengingat Tommy anak dari almarhum Soeharto yang dulu sangat berpengaruh di Golkar.

"Pak Harto dulu pernah jadi patron, nah putranya tentu saat ini juga masih disegani meski pengaruhnya tentu tidak lagi sekuat dulu, tapi tetap berpen­garuh," ujarnya.[Rmol]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger