Pilkada Serentak untuk Penguatan Sistem Ketatanegaraan

Jimly Ashiddiqie

Palu, Jurnalsulteng.com- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie mengatakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilakukan  serentak di Indonesia bertujuan untuk penguatan sistem ketatanegaraan.

"Mahkamah Konstitusi membuat keputusan untuk alasan sistem ketatanegaraan. Bukan hanya bertujuan efesiensi yang berdasarkan  alasan ekonomi," ujar Jimly pada Rapat Koordinasi Badan Pengawas Pemilu RI bersama Stakeholders di Palu Golden Hotel, Sabtu (2/5/2015).

Menurut Jimly sistem ketatanegaraan yang ingin diperkuat adalah pemilihan legislatif dan eksekutif dapat dilakukan dengan cara memilih secara bersamaan.

"Pemilihan serentak bisa dilakukan dua kali yakni pemerintah dan legislatif. Atau serentak semuanya. Atau serentak tiga kali, pemilihan nasional, provinsi dan kabupaten," katanya.

Dalam Rapat koordinasi yang dilakukan dalam rangka pendidikan dan pengawasan partisipatif Pilkada serentak di Sulteng Jimly juga mengatakan, Pemilihan juga bisa sekaligus dilakukan pemilihan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan legislatif.

"Sistem itu bisa dilakukan oleh sistem presidensial. Sedangkan substansi pemilihan serentak terletak pada sistemnya," imbuhnya.

Tetapi menurut Jimly, pemilihan serentak memiliki kelemahan yakni terbelahnya kekuatan pemerintah karena ada yang menguasai eksekutif dan ada yang menguasai legislatif.

"Seperti yang kita alami sekarang dengan munculnya Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih," jelasnya.

Namun demikian kata Jimly, meski terbelah ada sisi positifnya dengan melahirkan kontrol terhadap pemerintah. "Kita hanya belum terbiasa dengan kondisi ini," ujarnya lagi.

Pertemuan yang berlangsung dua hari (Jumat-Sabtu, 1-2/5/2015) juga dihadiri perwakilan KPU, Badan Pengawas dan Panitia pengawas Kecamatan, pers dan perwakilan organisasi kemasyarakat.[Trs]

Editor; Agus M.