Palu, Jurnalsulteng.com- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Bupati/Walikota Desember 2015, geliat politik di Sulawesi Tengah makin santer.
Publik Sulteng mulai intens membicarakan nama-nama tokoh di daerah ini. Meski masih ada yang terkesan malu-malu kucing, kini mulai bermunculan baligho maupun bilboard sebagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas sang tokoh.
Salah satu bakal calon yang masih diunggulkan dan diharapkan publik Sulteng, Longki Djanggola yang saat ini masih menjabat sebagai incumbent juga digadang-gadang bakal menjadi calon unggulan.
Pengamat politik Universitas Tadulako (Untad) DR Irwan Waris, mengatakan sosok Longki Danggola masih menjadi harapan publik Sulteng untuk memimpin daerah ini. Menurutnya, sekarang yang menjadi impian rakyat Sulteng adalah pendamping Longki untuk menahkodai Sulteng dalam lima tahun mendatang.
"Kalau Cudi-Ahmad Ali, bagus juga, karena wakilnya anak muda. Sedangkan Longki-Anwar bisa juga, tapi saya tidak yakin apakah Anwar Hafid mau jadi Wakil? Tapi kalau ditanya pasangan yang paling ideal dan paling gagah, ya hanya Longki-Cudi. Ibarat sepak bola, jadi The Dream Team," ungkap Irwan, Rabu (18/03/2015).
Kepada Jurnalsulteng.com, Irwan juga berpendapat, kalau Longki berpasang dengan Anwar Hafid masih meragukan, karena elektabilitas Anwar hafid masih meragukan untuk mendapingi seorang Longki Djanggola. Olehnya itu ia pendapatnya, Longki sangat tepat jika memimpin Sulteng kedepannya berpasangan dengan seorang Rusdi Mastura.
Dari ke empat tokoh politik tersebut, Irwan menilai masing-masing memiliki plus-minus.
Diawali dengan figur politik Longki Djanggola yang dianggap politikus ulung yang bersahaja serta begitu populer di Sulteng.
"Kalau pak Longki ini siapa yang tidak kenal? Seorang birokrat tulen kemudian menjadi politisi, merintis karir dari bawah, sarjana farmasi dari Universitas Indonesia. Pernah lama memegang perwakilan Sulawesi Tengah di Jakarta, lalu kembali ke kantor gubernur," ungkap dia.
Menurut Irwan Waris, sosok seorang Longki Djanggola yang cukup lama malang melintang di dunia politik serta memimpin salah satu partai politik besar Gerindra di Sulteng. Dimana Longki mengawalinya menjadi kepala daerah kabupaten.
Dengan bekal pengalaman politik sebagai pemimpin kata Irwan, Longki sangat berpengalaman dan populer di Sulteng.
"Kekaguman saya dengan pak Longki ini, dia memerintah lembut, tapi tetap tegas. Dia bisa meletakkan dirinya sebagai pimpinan partai dan sebagai kepala daerah pada sisi yang lain, dia tidak campur. Itu yang membuat saya kagum," sanjung Irwan.
Sehingga lanjutnya, sosok Longki Djanggola, bukan hanya milik pemerintah tapi milik rakyat Sulteng.
Pada sisi lain ke empat tokoh politik cukup dikenal di Sulteng namun pun masih ada belum mengakar sampai ke akar rumput.
"Saya kira pak Rendy sudah lama malang melintang di dunia politik, sebagai politisi, kawakan beliau ini, mewakili rakyat sebagai Anggota DPR RI," imbuhnya.
Sebagai politisi kawakan kata Irwan, ada sedikit kekurangan pada komunikasi politiknya, pasalnya seorang Rendy jarang menyentuh sampai di akar rumput meski dapat dipahami karena kesibukan seorang Rendy sebagai anggota DPR RI, sehingga belum sempat bersentuhan di akar rumput.
"Kemudian Ahmad Ali, beliau ini sebagai pendatang baru yaa, sudah dikenal, sebelumnya belum dikenal," terang Irwan.
Sebagai pengamat lanjutnya, ia baru mengenal sosok Ahmad Ali, tapi sebagai figur politik muda yang berlatarbelakang pengusaha cukup dikenal, walaupun Ahmad Ali dianggap masih perlu pengalaman politik.
"Maaf yah, kalau bisa saya katakan beliau masih kurang pengalaman dalam memerintah," bebernya.
Tokoh politik yang berikutnya yang cukup populis di Sulteng kata Irwan, yaitu Rusdi Mastura. Menurutnya figur Rusdi Mastura tak bisa diragukan.
"Pak Cudi (Rusdi Mastura-red) ini, semua kita tahu, sangat dekat dengan Rakyat. Ketemu ditengah jalan saja bisa kita berhentikan mobilnya, itu karena sakingnya dekatnya dengan rakyat," ujarnya.
Menurut Irwan, seantero kota Palu sudah kenal sosok Cudi yang begitu dekat dengan rakyat dan seorang yang sangat bersahaja. Bahkan seluruh rakyat Sulteng kata Irwan, sangat mengenal sosok Cudi yang sederhana.
Senada dengan Irwan, Ketua KPW Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sulteng, Adi Prianto menilai sosok Longki Dajnggola masih dibutuhkan rakyat Sulteng.
Terlepas dari jabatannya sebagai gubernur, Longki yang juga sebagai Ketua DPD Partai politik Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulteng, sangat wajar bila kembali bertarung di Pilkada Gubernur 2015.
"Wajar jika beliau (red-Longki Djanggola) menajadi kandidat Balon Gubernur, selain incumbent, dia juga ketua partai," ujar aktivis yang akrab disapa Ton ini.
Menurutnya, Longki terglong sukses memimpin Sulteng dalam lima tahun terakhir. Karena itu kata Ton lagi, tak bisa dipungkiri popularitas dan elektabilitas ataupun hegemoni politik masih didominasi figur Longki, meskipun grafiknya naik turun, sebab belum ada figur yang muncul untuk mengimbanginya.
"Tapi ingat, ini masih sebatas analisa karena belum adanya figur yang menyatakan diri sebagai kandidat untuk berkompetisi pada Pilgub," tuturnya.[Bob]
Editor: Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar