>
Headlines News :
Home » , » Longki: Miras Oplosan Merusak Otak

Longki: Miras Oplosan Merusak Otak

Written By Unknown on Kamis, 19 Maret 2015 | 17.04.00

Gubernur Longki Djanggola memberikan pemahaman bahaya miras oplosan pada seminar Mewujudkan Gerakan Anti Minuman Keras Oplosan di Gedung Pogombo, Kamis (19/3/2015). [Foto: Trisno] 


Palu, Jurnalsulteng.com- Tak sedikit korban berjatuhan karena menegak minuman keras (miras) oplosan. Puluhan orang di beberapa daerah harus meregang nyawa akibat menenggak miras oplosan.

Miras oplosan dapat merusak otak yang akan berujung pada gangguan kesehatan jiwa yang orang yang meminumnya.

"Minuman itu tidak sehat. Bisa menyebabkan kerusakan otak hingga gangguan jiwa skizofrenia," kata Gubernur Longki Djanggola, saat membuka Seminar Sehari 'Mewujudkan Gerakan Masyarakat Anti Minuman Oplosan di Kota Palu' yang digelar di ruang PPID Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (19/3/2015).

Dalam seminar yang diselenggarakan Gerakan Anti Minuman Oplosan (Ganols) bersama YLKI dan beberapa elemen masyarakat itu Gubernur Longki Djanggola juga memberikan pemahaman, bahwa terlalu banyak konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan gangguan perilaku.

"Jika konsumsi berlebihan, bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran, kejang, hingga meninggal dunia," terang Longki di hadapan peserta seminar.

Longki yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini juga menjelaskan, penyakit serius lainnya yang disebabkan oleh alkohol diantaranya, tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi gangguan psikiatri berat.

"Jenis alkohol pada miras oplosan itu berbeda dengan alkohol yang biasa dikonsumsi manusia. Karena Miras oplosan itu sudah berubah jadi racun. Obat sja kalau digunakan tidak sesuai aturan bisa berubah jadi racun," imbuh Longki.

Miras oplosan adalah metanol. Sedangkan, alkohol yang biasa dikonsumsi manusia adalah etanol.

Metanol sangat berbahaya bagi tubuh karena biasa digunakan dalam pelarut untuk industri. Metanol juga ditemukan dalam tiner (penghapus cat) atau aseton (pembersih cat kuku).

"Hasil akhir yang dicerna oleh tubuh itu dari metanol menjadi formalin yang beracun. Jadi sangat berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Longki menyambut baik kehadiran Ganols yang langsung menggelar seminar untuk mengatisipasi peredaran miras oplosan yang membahayakan kesehatan masyarakat.

"Ini bisa menjadi bagian edukasi untuk masyarakat Kota Palu, tentang bahaya miras oplosan. Semoga dengan kehadiran Ganols bisa memberikan pengetahuan untuk masyarakat, bahwa mengkonsumsi miras oplosan bukan hanya merusak kesehatan tubuh, tapi juga merusak otak manusia," pungkasnya.[Trs]




Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger