>
Headlines News :
Home » , » Empat Ribu WNI di Yaman Tunggu Evakuasi

Empat Ribu WNI di Yaman Tunggu Evakuasi

Written By Unknown on Selasa, 31 Maret 2015 | 19.30.00

Lebih dari 500 warganya telah dievakuasi dari Yaman oleh jumbo jet.[AFP]

Jakarta, Jurnalsulteng.com- Kondisi perubahan drastis di Yaman seiring perang sipil makin mengkhawatirkan. Hingga hari ini, total ada 4 ribu lebih warga negara Indonesia (WNI) yang masih menunggu dievakuasi. Sejak 1 Maret lalu, WNI yang telah dikeluarkan dari negara di Timur Tengah yang sedang dilanda konflik bersenjata tersebut, baru sekitar 148 orang.

Terkait kondisi tersebut, pemerintah Indonesia menyatakan siap mengambil langkah cepat pula. ”Dalam waktu satu dua hari ini ada deployment dari Jakarta untuk membantu proses evakuasi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna, di kantor presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Rencananya, lanjut dia, evakuasi akan menggunakan pesatwat TNI AU. Utamanya, dengan pesawat tersebut, mereka akan dikeluarkan dulu dari Yaman ke sejumlah negara sekitar. Baru kemudian, secara bertahap akan dipulangkan ke Indonesia. Berdasar data kemenlu, total WNI di Yaman adalah 4.159 orang. Terdiri atas 2.626 mahasiswa, 1.488 pekerja, dan 45 orang staf KBRI serta keluarganya. Namun demikian, Retno menambahkan kalau kemungkinan besar tidak akan semua WNI di Yaman itu akan dievakuasi.

Sebab, menurut dia, di beberapa wilayah, terutama di kawasan Timur, kondisinya relatif masih tenang Baca”Kondisi mereka berbeda dengan yang di wilayah Barat yang lebih dinamis,” imbuhnya. Kemlu memang sudah menetapkan status siaga satu terhadap negara Yaman. Dengan keputusan tersebut, salah satunya yang akan diprioritaskan adalah upaya evakuasi WNI yang berlindung di KBRI dalam beberapa hari ini. Rombongan yang diakui mencapai 101 WNI tersebut termasuk 38 staff KBRI bersama keluarga.

’’Mereka melalui jalan darat selama empat menuju wilayah Al Hudaydah. Disana relatif lebih aman daripada di ibukota,” imbuh Retno. Dari tempat tersebut, pihaknya bakal merencanakan tahap lanjut evakuasi rombongan. Saat ini, terdapat tiga opsi yang terbuka bagi para pencari suaka tersebut. Pertama, bisa melalui jalur udara dengan akses Bandara Internasional Hudaydah. Kedua, menyebrang perbatasan Oman melalui Salalah dengan perkiraan waktu perjalanan 12 jam.

Ketiga, menyebrang ke perbatasan Arab Saudi melalui Jizan dengan pekiraan waktu 10 jam. Namun, sampai saat ini opsi masih terbuka untuk diperhitungkan. Dari jalur darat sampai laut pun masih ada dalam pertimbangan kami,” imbuh Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir. Terkait WNI yang saat ini ditahan, Retno pun mengaku terus mencari informasi tentang mereka. Menurut informasi, terdapat 23 mahasiswa Indonesia yang awalnya ditahan.

Namun, dua diantaranya sudah dibebaskan sekitar dua-tiga hari yang lalu. Setelah itu, pihak KBRI pun terus berupaya meng hubungi. ”Sampai saat ini sudah ada enam lagi yang bebas,” ujarnya. Dia pun mengaku, kelompok mahasiswa tersebut ditahan otoritas Yaman karena masalah imigrasi. Dugaan sementara, mereka adalah”overstayer”yang telat mengurus izin tinggal.

”Kalau sisanya kemungkinan ada di penjara berbeda. Tapi, kami tak mau spekulasi tentang alasan mereka ditahan,” tegasnya. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI&BHI) Kemlu Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, KBRI bakal masih berjalan dalam status siaga satu. Hanya saja, hanya petugas konsuler dan komunikasi yang tinggal.

Sedangkan, staff lainnya memang diveakuasikan untuk keamanan. ”Dubes juga bisa ikut dievakuasi. Asal, dia masih bisa mengatur KBRI dari wilayah tersebut,” terangnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, terbatasnya jumlah diplomat di Yaman menjadi sa-lah satu kendala dalam pembebasan sekitar 20 WNI yang ditahan otoritas pemerintah Yaman. JK menyebut, jumlah diplomat yang bisa dikerahkan untuk negosiasi hanya tiga orang. ’

’Makanya sekarang kita ki rim tambahan diplomat dari Jakarta dan negara sekitar Ya man untuk membantu,’’ ujarnya di Kantor Wapres kemarin (30/3). Tambahan diplomat tersebut juga diharapkan bisa membantu mempercepat evakuasi sekitar 4 ribu WNI yang ada di Yaman. Menurut JK, dirinya sudah berkomunikasi dengan Menlu Retno Marsudi terkait persiapan evakuasi. ’’Kita siapkan lewat udara dan lewat laut, supaya cepat,’’ katanya.

JK mengatakan, pihak TNI juga akan dilibatkan dalam proses evakuasi, terutama untuk penyediaan angkutan. Saat ini, pemerintah juga sudah memetakan jalur-jalur evakuasi yang bisa digunakan, misalnya via jalur perbatasan Dubai, Oman, maupun Arab Saudi. ’’Yang pen ting keluar (dari Yaman) dulu, setelah itu baru diatur (kepulangan) ke Indonesia,’’ jelasnya.***

Sumber: Indopos.co.id
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger