Ilustrasi |
Menurut International Energy Agency (IEA), sebuah konsultan energi yang beroperasi di 29 negara, penurunan hingga di bawah 80 dolar AS per barel itu diakibatkan oleh permintaan yang turun dan produksi gas Amerika Serikat dalam kapastitas besar.
Hari Jumat kemarin (14/11/2014), minyak di Brent diperdagangkan pada angka 78,13 doalr AS per barel. Barent adalah salah satu benchmark harga minyak di pasar dunia.
"Hal ini semakin nyata memperlihatkan babak baru dalam sejarah minyak,” tulis IEA seperti dikutip dari BBC.
"Kecuali akan terjadi persoalan suplai baru, penurunan harga minyak akan terjadi hingga paruh pertama 2015,” sambung IEA.
(Baca Juga: BBM Naik, SPBU Asing Tertawa Terbahak-bahak )
IEA yang didirikan setelah oil shock pada awal 1970an itu bisa diakibatkan oleh pengetatan ekspor minyak anggota OPEC.
Pada tanggal 27 November nanti negara-negara anggota OPEC akan berkumpul untuk membicarakan persoalan supply and demand ini. [Rmol]
0 komentar:
Posting Komentar