Berkonsep Moderen, Terminal Baru Bandara Mutiara Segera Difungsikan

Tampak Belakang Terminal Baru Bandara Mutiara yang telah memasuki tahap finishing. (Foto: Trisno/JS)

Palu, Jurnalsulteng.com- Pembangunan Terminal baru Bandara Mutiara yang telah ditetapkan sebagai bandara percontohan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Udara, sudah memasuki finishing dan segera difungsikan.

“Sampai hari ini, kami sudah melakukan pemasangan sistem milik seluruh maskapai di terminal baru. Hal ini kami lakukan sebagai upaya memenuhi target, pertengahan Februari, sudah menggunkan terminal baru,” ujar I Kadek, PPTK pembangunan terminal Bandara Mutiara, pada Jurnalsulteng.com, Kamis (16/1/2014).

Menurutnya, untuk dapat mencapai target tersebut ia memacu kontraktor pelaksana Proyek Terminal Bandara Mutiara yakni PT Adhy Karya (Persero) JO dengan PT Setia Mulia Abadi (SMA). Sehingga pihak kontraktor juga memacu pekerjanya dengan memanfaatkan waktu siang dan malam.
Kadek mengatakan, masyarakat Sulteng sudah tidak sabar menunggu diopersikannya terminal baru yang akan menjadi salah satu kebanggaan daerah ini.  “Karena itu, kami terus memacu pekerjaan sehingga dapat segera difungsikan,” jelasnya.


Konsep Moderen

Dijelaskannya, pembangunan terminal baru bandara Mutiara saat ini sudah mengacu pada konsep  Airport City.  “Dengan konsep Airport City, tentu akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin membuka usaha di bandara Mutiara. Konsep Airport City  juga sudah berlaku di bandara-bandara international di Indonesia,” terangnya.

Desain terminal baru bandara Mutiara sesuai dengan namanya berbentuk Tiram/Kerang penghasil batu mutiara, namun tetap  mengikuti arsitektur modern, konstruksinya dua lantai.  “Model atapnya melengkung dengan mengusung konsep bangunan modern dan tradisional. Falsafah gedung ini diambil dari model kerang laut mutiara, seperti namanya bandara Mutiara,” imbuhnya.

Sebagian bahan bangunan terminal juga terbuat dari bahan kedap suara dan dapat meredam getaran, sehingga penumpang tetap nyaman dan tidak terganggu suara bising pesawat.

Beberapa bagian dindingnya menggunakan kaca sehingga lebih hemat energi dan tampak terang benderang sepanjang hari. Dengan demikian, dapat menghemat energi listrik sehingga tidak perlu menyalakan lampu listrik pada siang hari.

Bangunan baru ini juga dirancang dengan berbagai fungsi yang tepat untuk memudahkan pengguna bersirkulasi di dalamnya, serta penerapan sistem keamanan yang dapat memisahkan tiap fungsi berdasar pengguna dan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Selain itu juga dirancang bagaimana bangunan ini kelak dapat dikembangkan untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan di masa depan.

Gedung Terminal baru ini juga dapat menampung kegiatan utama dalam terminal penumpang bandara Mutiara yakni proses keberangkatan, kedatangan, dan operasional. Ketiga utama ini  ditampung dalam bangunan dengan menggunakan sistem satu jalan dua lantai, dimana pemrosesan dilakukan pada lantai dasar sementara proses kedatangan dan keberangkatan melalui lantai dua.

Bangunan yang mewadahi ketiga fungsi utama ini dirancang dengan sistem modular yang menggunakan struktur bentang lebar dengan tujuan untuk memudahkan proses pengembangan di masa depan untuk mengakomodasi terjadinya peningkatan arus transportasi udara.

“Mengambil konsep utama pergerakan, bentuk atap serta pola sirkulasi di dalam gedung sehingga benar-benar merepresentasikan konsep utama, serta dapat menjadikan bangunan ini tidak hanya fungsional namun tetap estetis dari segi arsitektur dan memberikan kontribusi positif  sebagai ikon Kota Palu dan menjadi pintu gerbang sekaligus kebanggan masyarakat  Sulawesi Tengah,” ungkap Kadek.(adv)