Informasi yang dihimpun menyebutkan menyebutkan, korban berusaha menyelamatkan adiknya bernama Asryad, namun karena arus air kencang, korban tidak mampu menyelematkan diri namun adiknya lolos dari maut.
"Korban hanyut sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Korban ditemukan di kolong rumah dan terdapat luka-luka di wajahnya," kata seorang tokoh masyarakat Mahdi Rumi.
Mahdi mengatakan banjir tersebut diduga karena sungai Lembah yang di Kelurahan Baru meluap. Kondisi ini diperparah lagi dengan perbaikan drainase sehingga tidak semua drainase bisa berfungsi.
Sejumlah pejabat penting di daerah itu hingga Kamis malam belum berhasil dihubungi.
Telepon genggam Bupati Tolitoli Saleh Bantilan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana M Radhi tifdak bisa dihubungi karena berada di luar jangkauan signal telepon seluler.
Anggota DPRD Tolitoli Ramli Doho membenarkan banjir yang menerjang daerahnya.
Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tolitoli itu mengatakan banjir kali ini termasuk paling parah karena hampir menyapu semua daratan daerah itu.
"Padahal hujannya tidak lama, hanya saja hujannya cukup deras," katanya.
Ramli mengatakan saat umat Muslim di daerah itu memasuki buka puasa sebagian besar terpaksa hanya berbuka seadanya karena rumah mereka terendam banjir.
"Biasanya kalau di sini banjir, rumah saya tidak tergenang. Kali ini masuk sampai di dalam rumah saya," katanya.
Warga lainnya, Sappang, mengatakan di lingkungannya Kampung Kuda, seluruh rumah terendam banjir.
"Air masuk sampai pinggang," katanya.
Pada Kamis malam air, banjir sudah surut namun sebagian warga masih sibuk membersihkan rumahnya dari genangan banjir disertai lumpur.
Banjir besar kembali melanda Kabupaten Tolitoli, setelah diguyur hujan sejak Kamis pagi.
Banjir kelihatannya rata di Kecamatan Baolan (ibu kota Tolitoli). Ketinggian air bervariasi antara kira-kira 0,5 meter sampai 1, 5 meter.
"Ada tempat tinggi airnya sampai di pinggang ada juga hanya sampai di lutut orang dewasa," kata Mahdi.
Dia mengatakan sejumlah fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, jalan-jalan strategis, dan lembaga pemasyarakatan juga digenangi air.
Hingga kini belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurut Mahdi, sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi karena masih bertahan di rumah mereka masing-masing sambil menunggu air surut.
"Sekarang hujan sudah reda," katanya.
Sejumlah warga di Tolitoli yang memiliki blackberry, mengganti foto mereka dengan foto banjir. Dalam foto tersebut tampak sejumlah kendaraan terendam banjir dan ruas-ruas jalan yang tergenang.(ant)
foto;ilustrasi
0 komentar:
Posting Komentar