>
Headlines News :
Home » , » Realisasi Investasi 2013 di Sulteng Lampaui Target

Realisasi Investasi 2013 di Sulteng Lampaui Target

Written By Unknown on Sabtu, 08 Juni 2013 | 10.06.00

Jurnal Palu - Realisasi investasi penanaman modal daerah 2013 di Sulawesi Tengah saat ini mencapai Rp4,8 triliun melebihi target yang ditetapkan sebanyak dari Rp2,6 triliun.

"Baru triwulan pertama kita sudah melampaui target investasi. Itu laporan yang kami terima dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), karena penetapan realisasi juga ditentukan oleh BKPM," kata Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Sulawesi Tengah Suaib Djafar di Palu, Jumat (7/6).

Dia mengatakan, realisasi investasi tersebut sudah mencakup penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Kontribusi terbesar kata Suaib dikuasai oleh pertambangan, perkebunan dan pariwisata.

Realisasi pertambangan paling besar berada di perusahaan gas alam cair (LNG) Senoro di Kabupaten Banggai, menyusun pembangunan hotel dan perkebunan.

Suaib mengatakan ditetapkannya target rencana investasi di Sulawesi Tengah oleh pemerintah pusat karena didukung oleh enam sektor unggulan yakni pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan, pertambangan dan pariwisata.

Dia mengatakan investasi di daerah ini salah satunya diukur dari penyerapan tenaga kerja dan dampak ikutan lainnya seperti tumbuhnya usaha mikro di sekitar investasi.

"Misalnya, hotel dibangun otomatis akan mempengaruhi jumlah permintaan sayur mayur, permintaan daging, tenaga kerja, jasa travel dan sebagainya. Begitu halnya di sektor pertambangan berapa besar tenaga kerja yang terserap dari investasi itu," kata Suaib.

Dia mengatakan proses pembangunan hotel sudah berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Efek yang ditimbulkan sejak awal investasi itu berjalan sudah dapat dirasakan masyarakat.

Semakin banyak investasi yang masuk, tambahnya, semakin terbuka peluang membaiknya perekonomian masyarakat.

Sementara itu realisasi investasi penanaman modal dalam tersebut belum berkolerasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

Laporan Badan Pusat Statistik menyebutkan, triwulan I 2013 pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) justru minus 1,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2012.

Penurunan itu terjadi di sektor sektor pertambangan dan penggalian (-7,07 persen), bangunan (-5,11 persen), serta perdagangan, hotel dan restoran (-2,00 persen).

Sedangkan sektor yang memberi sumbangan positif adalah pertanian (0,06 persen), industri manufaktur (0,04 persen), listrik, gas dan air (0,02 persen), keuangan, real estate dan jasa perusahaan (0,02 persen).***


sumber:antarasulteng.com
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger