Palu, Jurnalsulteng.com - Kepolisian resor Sigi, Sulawesi Tengah, masih mencari pelaku bentrok antarwarga yang menelan satu korban tewas.
Kepala Polres Sigi AKBP Noor Hudaya kepada wartawan, Rabu (14/5/2014), mengatakan pihaknya masih menyelidiki bentrok yang melibatkan warga Desa Kotarindau dan Desa Kabobona itu.
Bentrokan yang terjadi pada Rabu dini hari itu melibatkan ratusan orang dan sebagian di antaranya menggunakan penutup wajah sehingga menyulitkan aparat untuk mengenali pelaku.
Noor Hudaya berharap pertikaian antarwarga tidak meluas sehingga menyebabkan hal yang lebih buruk, atau menimbulkan korban baru.
Sementara itu, seorang warga yang tewas itu bernama Rumi yang masih berusia 15 tahun. Dia meninggal dunia karena diduga terkena senjata rakitan.
Saat ini korban bentrok telah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Sementara itu, aparat keamanan saat ini masih bersiaga di perbatasan Desa Kotarindau dan Desa Kabobona guna mengantisipasi tawuran susulan.
Noor Hudaya berharap warga tidak mudah terpancing isu-isu tidak jelas sehingga memperkeruh suasana.
"Kalau ada hal mencurigakan segera lapor ke aparat terdekat," katanya.
Pertikaian antarwarga di Kabupaten Sigi beberapa kali terjadi dan telah menimbulkan korban dan sejumlah rumah terbakar.
Pada Juni 2013, seorang pelajar SMP juga tewas karena terlibat bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi.
Korban meninggal terkena sabetan parang dan ditemukan di tengah ladang dengan tubuh penuh luka.
Polres Sigi sendiri baru dibangun sekitar satu tahun terakhir namun bentrok
antarwarga masih kerap terjadi di kabupaten yang berdiri pada pertengahan 2008 itu. (Ant)
0 komentar:
Posting Komentar