FPPN Dipromosikan ke Sejumlah Daerah

Musik tradisional yang akan tampil di FPPN pada 24-26 September 2016 mendatang. (Foto: Istimewa)

Palu, Jurnalsulteng.com - Walikota Palu Drs Hidayat,M.Si terus berupaya menggencarkan promosi Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2016. Promosi juga dilakukan ke sejumlah daerah.

Hal ini dilakukan karena FPPN merupakan salah satu acara yang bertujuan untuk promosi wisata, yang akan mengajak ribuan wisatawan menikmati keindahan wisata Sulawesi Tengah, sekaligus sebagai upaya mendongkrak wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Tanah Air.

Gambaran ini disampaikan Walikota Palu, Drs Hidayat MSi dalam setiap kesempatan promosi Festival Pesona Palu Nomoni. Dan kali ini promosi tersebut dilaksanakan di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Polman Sulawesi Barat.

”Jelas tujuan dari acara ini untuk mempromosikan Kota Palu sebagai destinasi unggulan di Sulawesi Tengah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan yang tahun ini menargetkan 500 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman) di Palu," ujar Walikota Palu, Hidayat MSi.

Hidayat menambahkan bahwa sebenarnya kegiatan ini sudah bertahun-tahun diselenggarakan di Palu. Hanya nama yang membuat festival tahun ini sedikit berbeda. Sebelumnya, perhelatan itu dinamakan Festival Teluk Palu.

"Tahun lalu namanya masih Festival Teluk Palu. Lalu kenapa sekarang ada Nomoni, itu artinya adalah ‘berbunyi’. Jadi kalau diartikan, gemakan sedikit Palu maka ini akan berbunyi," katanya.

Nantinya, festival ini akan menampilkan deretan atraksi menarik, antara lain seni budaya, memasang obor di 520 titik sepanjang 7,2 kilometer, serta permainan suling dengan gendang yang akan berbunyi dengan obor yang menyala serentak saat pembukaan festival.

Sementara itu, Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said menyatakan komitmennya untuk mempromosikan destinasi pariwisata di daerahnya ke seluruh penjuru dunia.

Ia menyebutkan, potensi wisata di daerahnya luar biasa, seperti, gunung, lembah, pantai dan laut, serta sungai. Seluruhnya pun menyuguhkan sensasi yang berbeda.

”Apabila semua dimensi ini dikelola dengan baik, maka hasilnya akan luar biasa, karena masih asli dan bagai surga di khatulistiwa,” katanya.(Yusuf)

Red; Sutrisno